Jumat, 04 April 2014

Sistem Reproduksi pada Perempuan


Struktur dan Fungsi
Alat Reproduksi pada Wanita


Dipersembahkan Oleh Kelompok 1 :
Enver Rafid S
Masaji Pamungkas
Maulani Safitri
Rizka Nur K
SMA Negeri 20 Surabaya


Sistem reproduksi wanita adalah kumpulan organ-organ-organ, sistem hormonal dan kelenjar serta zat-zat kimia tertentu yang membentuk sistem reproduksi wanita. Di lihat dari segi anatomis, sistem reproduksi wanita sangat berbeda dengan sistem reproduksi pada pria, tetapi dari segi fungsi, sistem reproduksi wanita maupun sistem reproduksi pria sama-sama untuk menghasilkan keturunan.
Sistem Reproduksi pada wanita akan di jelaskan secara lengkap di bawah ini tentang alat-alat reproduksi pada wanita, Sistem kelenjar reproduksi wanita serta sistem hormonal yang mempengaruhi sistem reproduksi wanita.
ALAT-ALAT REPRODUKSI WANITA terdiri dari 2 bagian, yaitu:
1)     Alat Reproduksi Luar (Genetalia Eksterna)
terdiri dari:
n  LABIUM : Bibir yang membatasi vulva, ada 2 pasang, 1 pasang bibir besar di luar (labia mayora) dan 1 pasang bibir kecil di dalam (labia minora).
Ø  Labium mayor terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea (penghasil minyak) dan setelah puber, labium mayor akan ditumbuhi rambut.
Ø  Labium minor terletak tepat di sebelah dalam dari labium mayor mengelilingi lubang vagina dan uretra. Jika ada rangsangan,dari saluran kecil di samping introitus akan keluar cairan (lendir) yang dihasilkan oleh kelenjar Bartolin.

  KLITORIS (KELENTIT) : Tonjolan kecil yang terdapat di depan vulva dan Bagian yang paling peka terhadap rangsang karena terdapat banyak saraf. Terletak di labium minora kiri dan kanan.
n  VULVA : Suatu celah paling luar dari alat kelamin wanita yang dibatasi sepasang bibir. Bagian paling atas dari Vulva adalah Mons veneris yang banyak mengandung jaringan lemak. Ke dalamnya bermuara 2 saluran, saluran kencing (ureter) dan saluran kelamin (vagina)
n  URETRA : terletak di depan vagina dan merupakan lubang tempat keluarnya air kemih dari kandung kemih.
n  PERINEUM :  terdapat diantara anus dan vulva pada wanita labium mayor kiri dan kanan bertemu di bagian belakang membentuk perineum, yang merupakan suatu jaringan fibromuskuler diantara vagina dan anus.perineum pada wanita sering robek selama persalinan untuk mengakomodasi ukuran bayi.
Himen (selaput Darah) : Lubang vagina dikeliling oleh himen (selaput darah). Kekuatan himen pada setiap wanita bervariasi. Karena itu pada saat pertama kali melakukan hubungan seksual, himen bisa robek atau bisa juga tidak.

 






 2) Alat Reproduksi Dalam (Genetalia Interna)
Dalam keadaan normal, dinding vagina bagian depan dan belakang saling bersentuhan sehingga tidak ada ruang di dalam vagina kecuali jika vagina terbuka (misalnya selama pemeriksaan atau selama melakukan hubungan seksual). Pada wanita dewasa, rongga vagina memiliki panjang sekitar 7,6-10 cm. Sepertiga bagian bawah vagina merupakan otot yang mengontrol garis tengah vagina. Dua pertiga bagian atas vagina terletak diatas otot tersebut dan mudah teregang. Alat-alat reproduksi dalam terdiri dari:
n  Serviks (leher rahim)

 Serviks terdiri dari 2 bagian yaitu mulut rahim(bagian terendah rahim atau dikalangan medis disebut porsio) dan leher rahim (bagian sempit dari bagian bawah rahim diatas porsio) yang keseluruhan disebut serviks. Serviks terletak di puncak vagina. Selama masa reproduktif, lapisan lendir vagina memiliki permukaan yang berkerut-kerut.
Berfungsi untuk aliran darah menstruasi dari rahim,tempat keluarnya bayi, dan mengarahkan sperma kedalam rahim.
n  Rahim (uterus)
Rahim merupakan suatu organ yang berbentuk seperti buah pir dan terletak di puncak vagina. Rahim terletak di belakang kandung kemih dan di depan rektum, dan diikat oleh 6 ligamen. Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu serviks dan korpus (badan rahim). Serviks merupakan uterus bagian bawah yang membuka ke arah vagina. Korpus biasanya bengkok ke arah depan. Dinding rahim : lapisan perimetrium, lapisan miometrium, lapisan   endometrium
Selama masa reproduktif, panjang korpus adalah 2 kali dari panjang serviks. Korpus merupakan jaringan kaya otot yang bisa melebar untuk menyimpan janin. Selama proses persalinan, dinding ototnya mengkerut sehingga bayi terdorong keluar melalui serviks dan vagina. Sebuah saluran yang melalui serviks memungkinkan sperma masuk ke dalam rahim dan darah menstruasi keluar. Serviks biasanya merupakan penghalang yang baik bagi bakteri, kecuali selama masa menstruasi dan selama masa ovulasi (pelepasan sel telur). Berfungsi untuk Sebagai tempat pertumbuhan dan perkembangan  embrio
Berfungsi dalam pengeluaran darah haid yang ditandai perubahan dan pelepasan dari endometrium, Saat kehamilan sebagai tempat Implatasi, retensi, dan nutrisi konseptus
n  Tuba falopi (fallopi tube) / Oviduk / Saluran Telur
Tuba falopii membentang sepanjang 5-7,6 cm dari tepi atas rahim ke arah ovarium. Ujung dari tuba kiri dan kanan membentuk corong (Infundibulum Tuba) yang terdapat jumbai-jumbai (fimbriae) untuk menangkap ovum, 1/3 bagian tuba adalah tempat pembuahan ovum, Di dalam Tuba Fallopi terdapat gerak silia pada sel-sel dinding dan gerak peristaltik pada otot-otot dinding
Berfungsi : Menangkap dan membawa serta sebagai jalur yang          dilalui ovum dari ovarium menuju uterus, Tempat Terjadinya konsepsi
n  Ovarium
Ovarium tidak menempel pada tuba falopii tetapi menggantung dengan bantuan sebuah ligamen. Sel telur bergerak di sepanjang tuba falopii dengan bantuan silia (rambut getar) dan otot pada dinding tuba. Jika di dalam tuba sel telur bertemu dengan sperma dan dibuahi, maka sel telur yang telah dibuahi ini mulai membelah. Terletak di sebelah kiri dan kanan Os Sacralis
Di dalamnya terdapat kelenjar buntu penghasil hormon dan folikel
Berfungsi: Menghasilkan sel telur (ovum) setiap bulan dan Mengeluarkan hormon Progesteron dan esteroge
SISTEM KELENJAR DAN HORMON REPRODUKSI WANITA
Pada dasarnya, kelenjar menghasilkan zat kimia berupa hormon. Zat kimia ini berupa zat katalis (pengubah tanpa zat tersebut berubah). Kelenjar reproduksi pada wanita menghasilkan hormon reproduksi. Jadi antara kelenjar dan sistem hormonal pada dasarnya tidak bisa dibedakan.
Hormon reproduksi pada wanita sangat penting, baik untuk menunjang pertumbahan ciri-ciri sekunder wanita, maupun sebagai sistem reproduksi.

Hormon pada wanita :


Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
Progesterone
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG.
Gonadotropin Releasing Hormone
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar