Alat
Reproduksi pada Wanita
Dipersembahkan Oleh Kelompok 1 :
Enver Rafid S
Masaji Pamungkas
Maulani Safitri
Rizka Nur K
SMA Negeri 20 Surabaya
Sistem
reproduksi
wanita adalah kumpulan organ-organ-organ, sistem hormonal dan kelenjar serta
zat-zat kimia tertentu yang membentuk sistem reproduksi wanita. Di lihat dari
segi anatomis, sistem reproduksi wanita sangat berbeda dengan sistem
reproduksi pada pria, tetapi dari segi fungsi, sistem reproduksi wanita maupun sistem
reproduksi pria sama-sama untuk menghasilkan keturunan.
Sistem Reproduksi pada wanita akan di
jelaskan secara lengkap di bawah ini tentang alat-alat reproduksi pada wanita,
Sistem kelenjar reproduksi wanita serta sistem hormonal yang mempengaruhi
sistem reproduksi wanita.
ALAT-ALAT REPRODUKSI WANITA terdiri dari 2 bagian,
yaitu:
1) Alat
Reproduksi Luar (Genetalia Eksterna)
terdiri dari:
n LABIUM : Bibir
yang membatasi vulva, ada 2 pasang, 1 pasang bibir besar di luar (labia mayora)
dan 1 pasang bibir kecil di dalam (labia minora).
Ø Labium
mayor
terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea (penghasil minyak) dan
setelah puber, labium mayor akan ditumbuhi rambut.
Ø Labium
minor terletak tepat di sebelah dalam dari labium mayor
mengelilingi lubang vagina dan uretra. Jika ada rangsangan,dari saluran kecil
di samping introitus akan keluar cairan (lendir) yang dihasilkan oleh kelenjar
Bartolin.
KLITORIS (KELENTIT) : Tonjolan kecil yang terdapat di depan vulva dan Bagian yang paling peka terhadap rangsang karena terdapat banyak saraf. Terletak di labium minora kiri dan kanan.
n
VULVA : Suatu
celah paling luar dari alat kelamin wanita yang dibatasi sepasang bibir. Bagian
paling atas dari Vulva adalah Mons veneris yang banyak mengandung jaringan lemak.
Ke dalamnya bermuara 2 saluran, saluran kencing (ureter) dan saluran kelamin
(vagina)
n URETRA
: terletak di depan vagina dan merupakan lubang tempat keluarnya air kemih dari
kandung kemih.
n PERINEUM
: terdapat diantara anus dan vulva pada
wanita labium mayor kiri dan kanan bertemu di bagian belakang membentuk
perineum, yang merupakan suatu jaringan fibromuskuler diantara vagina dan anus.perineum
pada wanita sering robek selama persalinan untuk mengakomodasi ukuran bayi.
Himen (selaput Darah) : Lubang vagina
dikeliling oleh himen (selaput darah). Kekuatan himen pada setiap wanita
bervariasi. Karena itu pada saat pertama kali melakukan hubungan seksual, himen
bisa robek atau bisa juga tidak.
2) Alat Reproduksi Dalam (Genetalia Interna)
Dalam keadaan normal, dinding vagina bagian depan dan belakang
saling bersentuhan sehingga tidak ada ruang di dalam vagina kecuali jika vagina
terbuka (misalnya selama pemeriksaan atau selama melakukan hubungan seksual).
Pada wanita dewasa, rongga vagina memiliki panjang sekitar 7,6-10 cm. Sepertiga
bagian bawah vagina merupakan otot yang mengontrol garis tengah vagina. Dua
pertiga bagian atas vagina terletak diatas otot tersebut dan mudah teregang. Alat-alat reproduksi dalam terdiri dari:
n Serviks
(leher rahim)
Serviks terdiri dari 2
bagian yaitu mulut rahim(bagian terendah rahim atau dikalangan medis disebut
porsio) dan leher rahim (bagian sempit dari bagian bawah rahim diatas porsio)
yang keseluruhan disebut serviks. Serviks terletak di puncak vagina. Selama masa
reproduktif, lapisan lendir vagina memiliki permukaan yang berkerut-kerut.
Berfungsi untuk aliran darah menstruasi dari rahim,tempat
keluarnya bayi, dan mengarahkan sperma kedalam rahim.
n Rahim
(uterus)
Rahim merupakan suatu organ yang berbentuk seperti buah pir
dan terletak di puncak vagina. Rahim terletak di belakang kandung kemih dan di
depan rektum, dan diikat oleh 6 ligamen. Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu
serviks dan korpus (badan rahim). Serviks merupakan uterus bagian bawah yang
membuka ke arah vagina. Korpus biasanya bengkok ke arah depan. Dinding
rahim : lapisan perimetrium, lapisan miometrium, lapisan endometrium
Selama masa reproduktif, panjang korpus adalah 2 kali dari
panjang serviks. Korpus merupakan jaringan kaya otot yang bisa melebar untuk
menyimpan janin. Selama proses persalinan, dinding ototnya mengkerut sehingga
bayi terdorong keluar melalui serviks dan vagina. Sebuah saluran yang melalui
serviks memungkinkan sperma masuk ke dalam rahim dan darah menstruasi keluar.
Serviks biasanya merupakan penghalang yang baik bagi bakteri, kecuali selama
masa menstruasi dan selama masa ovulasi (pelepasan sel telur). Berfungsi untuk Sebagai
tempat pertumbuhan dan perkembangan
embrio
Berfungsi dalam pengeluaran darah haid yang ditandai perubahan
dan pelepasan dari endometrium, Saat kehamilan sebagai tempat Implatasi,
retensi, dan nutrisi konseptus
n Tuba
falopi (fallopi tube) / Oviduk / Saluran Telur
Tuba falopii membentang sepanjang 5-7,6 cm dari tepi atas
rahim ke arah ovarium. Ujung dari tuba kiri dan kanan membentuk corong (Infundibulum
Tuba) yang terdapat jumbai-jumbai (fimbriae) untuk menangkap ovum, 1/3 bagian
tuba adalah tempat pembuahan ovum, Di dalam Tuba Fallopi terdapat gerak silia
pada sel-sel dinding dan gerak peristaltik pada otot-otot dinding
Berfungsi : Menangkap dan membawa serta sebagai jalur yang dilalui ovum dari ovarium menuju uterus, Tempat
Terjadinya konsepsi
n Ovarium
Ovarium tidak menempel pada tuba falopii tetapi menggantung
dengan bantuan sebuah ligamen. Sel telur bergerak di sepanjang tuba falopii
dengan bantuan silia (rambut getar) dan otot pada dinding tuba. Jika di dalam
tuba sel telur bertemu dengan sperma dan dibuahi, maka sel telur yang telah
dibuahi ini mulai membelah. Terletak di sebelah kiri dan kanan Os
Sacralis
Di dalamnya terdapat kelenjar buntu penghasil hormon dan
folikel
Berfungsi: Menghasilkan sel telur (ovum) setiap bulan dan Mengeluarkan
hormon Progesteron dan esteroge
SISTEM KELENJAR DAN HORMON REPRODUKSI WANITA
Pada dasarnya, kelenjar menghasilkan zat
kimia berupa hormon. Zat kimia ini berupa zat katalis (pengubah tanpa zat
tersebut berubah). Kelenjar reproduksi pada wanita menghasilkan hormon
reproduksi. Jadi antara kelenjar dan sistem hormonal pada dasarnya tidak bisa
dibedakan.
Hormon reproduksi pada wanita sangat
penting, baik untuk menunjang pertumbahan ciri-ciri sekunder wanita, maupun
sebagai sistem reproduksi.
Hormon pada wanita :
Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari
estrogen tapi yang paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen
berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu
pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna
pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas
dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
Progesterone
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone
mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot.
Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai
plasenta dapat membentuk hormon HCG.
Gonadotropin Releasing Hormone
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak.
GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis.
Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke
hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang
diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan
pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum.
Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu
tertentu oleh LH.
0 komentar:
Posting Komentar