Penyakit Lipodystrophy Membuat Orang Cepat Tua
WASHINGTON, (PRLM).- Kasus remaja putri asal Inggris usia 16 tahun yang
tampak seperti perempuan usia 60 tahun mengejutkan dunia kesehatan. Ia
sempat didiagnosis mengidap penyakit Lipodystrophy, tapi pakar medis di
Amerika mendiagnosis ia mengidap penyakit yang disebut Cutis Laxa.
Dibawah ini adalah gambar Zara gadis UK yang menderita Lypodystrophy
"Lipodystrophy adalah penyakit jaringan lemak tubuh yang mengakibatkan
hilang atau tidak berfungsinya lemak tubuh. Jenis paling parah dari
Lipodystrophy tampak pada anak-anak yang lahir tanpa lemak di tubuhnya,
sehingga otot-ototnya tampak jelas karena mereka tidak ada lemak yang
menutup otot. Mereka tidak mempunyai lemak di bagian perut, dada dan
mereka tampak jauh lebih tua karena lemak di wajah dan leher juga
kurang," ujar Profesor Dr. Abhimanyu Garg, pakar internis dan
Lipodystrophy serta kepala bagian Penyakit Nutrisi dan Metabolisme di
Rumah Sakit UT Southwestern di Dallas, Texas.
Dr. Garg menambahkan penyakit ini tidak hanya tampak pada wajah atau
bentuk tubuh yang tidak normal, tapi pasien Lipodystrophy juga tidak
punya kemampuan untuk menyimpan lemak pada tubuhnya.
Dr. Abhimanyu Garg, adalah satu-satunya ahli Lipodystrophy Amerika yang memeriksa penyakit Zara Hartshorne yang tinggal di Inggris, namun ternyata penyakit yang diderita remaja ini menunjukkan penyakit Cutis Laxa.
“Kami belum mengetahui gen apa yang mengakibatkan penyakit yang diderita Zara. Ia memang dirujuk kepada saya untuk Lipodystrophy karena kulitnya menyusut dan ia kelihatan lebih tua dari anak sebayanya. Tapi yang menarik, secara klinis kami mendiagnosanya dengan penyakit lain yang disebut Cutis Laxa yang berarti penyakit penyusutan kulit. Ada beberapa penyakit genetika yang bisa menyebabkan penyusutan kulit. Kami sedang menyelidiki apakah ia mengidap penyakit tersebut,” lanjut Dr, Garg.
“Bedah plastik pada wajah Zara hanyalah perawatan kosmetik. Karena ia kelihatan sangat tua dari usianya, bedah plastik memberinya rasa percaya diri, dan kelihatan lebih normal. Kalau tidak orang akan memperhatikan dan bertanya-tanya tentang penampilannya itu,” papar Dr. Garg.
Dr. Garg juga mengatakan operasi plastik ini tidak menjamin kondisi tubuh dan wajah pasien akan tetap sama, dan ini bergantung pada kondisi pasien. Dr. Garg mengatakan, sekarang ini belum ada terapi gen bagi Lipodystrophy atau Cutis Laxa, namun berharap riset-riset yang lebih banyak akan mengarah pada terapi semacam itu.
0 komentar:
Posting Komentar