Senin, 21 April 2014
Sistem Saraf pada Manusia
Sistem Saraf pada Manusia
1. Sel Saraf (Neuron)
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel
yang mempunyai bentuk khusus. Sel-sel tersebut dinamakan neuron dan neuroglia.
Kedua sel tersebut ibarat pasangan tak terpisahkan yang menyusun jaringan
saraf. Jika ada sel neuron, pasti sel neuroglia akan menyertai. Adapun sel neuroglia
berfungsi memberikan nutrisi dan bahan-bahan lain yang digunakan untuk
kehidupan neuron. Dengan kata lain, neuroglia berfungsi untuk menjamin
kehidupan neuron agar tetap dapat melaksanakan kegiatan. Neuron merupakan unit
struktural dan fungsional dari sistem saraf. Neuron memiliki kemampuan sebagai
konduktivitas (penghantar) dan eksistabilitas (dapat dirangsang, serta memiliki
kemampuan merespon rangsangan dengan sangat baik. Neuron terdiri dari tiga
bagian yang berbeda satu dengan yang lain, yaitu sebagai berikut.
a. Badan Sel
(Perikarion)
Bagian sel menyimpan
inti sel (nukleus) dan anak inti (nukleolus), berjumlah satu atau lebih yang
dikelilingi sitoplasma granuler. Dalam sitoplasma badan sel juga terdapat badan
Nissl yang merupakan modifikasi dari retikum endoplasma kasar. Badan Nissl
mengandung protein yang digunakan untuk mengganti protein yang habis. Selama
metabolisme, protein ini juga bermanfaat untuk pertumbuhan neuron. Jika badan
sel rusak, maka serabut-serabut neuron akan mati.
b. Dendrit
Seperti sudah
dijelaskan sebelumnya bahwa dendrit merupakan tonjolan sitoplasma dari bagian
badan sel. Dibandingkan akson, dendrit ini lebih halus, lebih pendek, dan
memiliki percabangan yang lebih banyak. Fungsi dendrit ini adalah untuk meneruskan
rangsang dari organ penerima rangsang (reseptor) menuju ke badan sel.
c. Akson
Akson sering disebut
juga neurit. Bagian ini merupakan tonjolan sitoplasma yang panjang dan
berfungsi untuk meneruskan impuls saraf yang berupa informasi berita dari badan
sel. Akson memiliki bagian-bagian yang spesifik, yaitu sebagai berikut.
1) Neurofibril
Neurofibril merupakan
bagian terdalam dari akson yang berupa serabutserabut halus. Bagian-bagian
inilah yang memiliki tugas pokok untuk meneruskan implus.
2) Selubung Mielin
Bagian ini tersusun
oleh sel-sel pipih yang disebut sel Schwann. Selubung mielin merupakan bagian
paling luar dari akson yang berfungsi untuk melindungi akson. Selain itu,
bagian ini pulalah yang memberikan nutrisi dan bahan-bahan yang diperlukan
untuk mempertahankan kegiatan dari akson.
3) Nodus Ranvier
Nodus ranvier
merupakan bagian akson yang menyempit dan tidak dilapisi selubung mielin.
Bagian ini tersusun dari sel-sel pipih. Dengan adanya bagian ini, terlihat
bagian akson tampak berbuku-buku. Agar lebih dapat memahami tentang struktur
dan bentuk neuron, perhatikan Gambar berikut :
Gambar 1.2 Sel Saraf
Bagaimana hubungan antara sel saraf
satu dengan yang lain? Sel-sel saraf tersebut membentuk jaringan saraf. Antara
sel satu dengan yang lain terjalin saraf dan saling berhubungan. Ujung dendrit
berhubungan langsung dengan penerima rangsang (reseptor). Selain itu, ujung
dendrit ada pula yang berhubungan dengan ujung akson dari neuron lain. Ujung
akson pada sel-sel lain ada juga yang berhubungan dengan efektor, yaitu
struktur yang memberikan jawaban terhadap impuls yang diterima reseptor,
misalnya otot dan kelenjar. Pertemuan antara akson dengan dendrit atau efektor
disebut sinapsis. Berdasarkan hal ini Anda dapat membayangkan bahwa jaringan
saraf ibarat jaringan komunikasi seperti sudah dijelaskan di depan. Antara sel
saraf satu dengan yang lain terjalin hubungan sangat erat dalam meneruskan
impuls.
2. Macam-Macam Neuron
Dilihat dari struktur
dan fungsinya, sel saraf (neuron) dapat dibedakan menjadi tiga.
a. Neuron Sensorik
Sel saraf ini sangat
berhubungan erat dengan alat indra, sehingga disebut juga saraf indra. Fungsi
saraf ini adalah untuk menerima rangsang dari alat indra kemudian meneruskan
impuls sarat ke pusat saraf, yaitu otak atau sumsum tulang belakang. Badan sel
dari neuron sensori ini bergerombol membentuk ganglia. Bagian dendrit
berhubungan langsung dengan alat indera (reseptor) dan bagian aksonnya
berhubungan dengan sel saraf yang lain. Akson akan berakhir di interneuron.
b. Neuron Motorik
Struktur neuron motor
ini, yaitu pada bagian ujung dendritnya dihubungkan dengan ujung akson yang
berhubungan langsung dengan bagian efektor, yaitu otot maupun kelenjar. Neuron
motor ini berfungsi untuk meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke otot dan
kelenjar yang akan melakukan respon tubuh. Impuls secara langsung berjalan dari
neuron sensori ke neuron motor.
c. Interneuron
(Neuron Asosiasi)
Interneuron ini
merupakan sel saraf penyusun sistem saraf pusat, fungsinya untuk meneruskan
impuls saraf dari neuron sensori ke neuron motor. Struktur interneuron ini,
yaitu bagian ujung dendritnya dihubungkan langsung dengan ujung akson dari sel
saraf yang lain.
3. Mekanisme Jalannya
Impuls
Secara umum, fungsi sel saraf adalah
menerima rangsang dan dapat menanggapi rangsang tersebut. Seperti sudah dijelaskan
sebelumnya, bahwa sistem saraf merupakan jaringan komunikasi yang kompleks.
Sebagai jaringan komunikasi, tentunya
saraf memiliki mekanisme khusus tentang cara meneruskan impuls. Ada dua
mekanisme jalannya impuls saraf, yaitu sebagai berikut :
Gambar 1.3 Mekanisme Jalannya Impuls
a. Impuls Dihantarkan
Melalui Sel Saraf
Impuls dapat
diteruskan dan mengalir melalui sel saraf yang disebabkan adanya perbedaan
potensial listrik yang disebut dengan polarisasi. Muatan listrik di luar
membran sel saraf adalah positif sedang muatan yang di dalam adalah negatif.
Apabila sel saraf diberi rangsangan akan mengakibatkan polarisasi
membran berubah,
sehingga polarisasi akan mengalami pembalikan. Proses pembalikan akan diulang
yang menyebabkan rantai reaksi.
b. Impuls Dihantarkan
Lewat Sinaps. Struktur sinaps dapat Anda lihat pada Gambar berikut.
Gambar 1.4 Struktur Sinaps
Apabila impuls mengenai tombol sinaps,
maka permeabilitas membran prasinapsis terhadap ion kalsium menjadi meningkat.
Ion kalsium kemudian akan masuk, sedangkan gelembung sinaps akan melepaskan
neutransmitter ke celah sinaps. Gelembung sinaps melebur dengan membran
prasinaps. Impuls sampai ke membran postsinaps karena dibawa oleh
neurotransmitter, kemudian neurotransmitter dihidrolisis oleh enzim yang
dihasilkan oleh membran postsinaps.
4. Susunan Saraf Manusia
Struktur dari sel saraf (neuron) akan
membentuk jaringan saraf dan kemudian menyusun sistem saraf. Antara sel saraf
satu dengan yang lain saling berhubungan dan bekerja sama dalam menerima dan
menanggapi rangsang sehingga dapat menghasilkan suatu respon tubuh. Berdasarkan
macamnya, sistem saraf itu meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Apakah yang dimaksud sistem saraf pusat dan tepi? Materi tersebut akan kita
bahas pada materi selanjutnya.
a. Sistem Saraf Pusat
Dari macamnya, sistem
saraf pusat tersusun atas otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan sistem
saraf tepi terdiri atas saraf sadar dan tidak sadar (otonom). Jika
dilihat dari namanya, sistem saraf pusat berarti sebagai pusat koordinasi dari
segala aksi yang harus dilaksanakan. Adapun sistem saraf tepi berfungsi untuk
memberikan informasi kepada sistem saraf pusat tentang adanya rangsangan dan
menyebabkan otot dan kelenjar melakukan respons. Dari pengertian ini, dapat diketahui
antara sistem saraf pusat dan tepi ada kerja sama yang sinergis, dan tidak
dapat bekerja sendirisendiri. Sistem saraf pusat meliputi:
1) Otak
Manusia di dunia mempunyai kecerdasan yang berbeda-beda. Ada orang yang sangat pandai atau sering disebut jenius, ada orang yang kecerdasannya sedang atau biasa, dan adapula orang yang bodoh atau kurang cerdas. Mengapa terdapat perbedaan kecerdasan pada setiap orang? Pusat kecerdasan tersebut terletak di dalam otak.
Gambar 1.5 Otak
Otak manusia dewasa memiliki berat ±
1,5 kg dan wujudnya dalam keadaan lembek seperti alpukat yang matang. Berkat
adanya tulang tengkorak itulah, maka otak dapat terlindung dari benturan yang
datang dari luar. Otak manusia itu ibarat komputer, dapat terisi data atau
program tertentu dan banyak file yang dapat tersimpan di sana. Apabila Anda
ingin mengingat peristiwa yang telah terjadi, maka otak akan menampilkan
kembali semacam rekaman atas peristiwa itu. Otak manusia terdiri atas bagian
kiri dan kanan. Masing-masing bagian mempunyai tugas tersendiri. Otak kiri
mengatur kegiatan bagian kanan tubuh, sebaliknya otak kanan mengatur kegiatan
bagian kiri tubuh. Otak dibungkus oleh tiga membran pelindung yang disebut meninges.
Di antara dua membran sebelah dalam ada
cairan serebrospinal yang berfungsi sebagai bantalan bagi otak terhadap
goncangan atau benturan. Pada tengkorak lapisan terluar dari meninges disebut duramater,
lapisan tengah disebut dengan arachnoid dan lapisan terdalam, yaitu piamater.
Otak memiliki empat kamar berupa ventrikel yang terisi juga oleh cairan
serebrospinal. Sel-sel yang melapisi ventrikel dilengkapi dengan silia yang
berfungsi untuk menjaga agar cairan serebrospinal tetap beredar.
Antara dua ventrikel terdapat alas
kapiler yang luas sehingga dapat memungkinkan pertukaran bahan antara darah dan
cairan serebrospinal. Di dalam otak terdapat 12 pasang saraf kranial. Adapun
otak sendiri dapat dibedakan menjadi otak depan, otak tengah, dan otak belakang
untuk mengetahui lebih mendetail dapat Anda simak penjelasan di bawah ini!
a) Otak Besar
Otak besar terletak
di bagian paling depan dengan struktur yang menonjol yang disebut dengan serebrum.
Bagian ini memiliki dua belahan, yaitu kiri dan kanan. Bagian kiri
mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah kanan, sedangkan otak bagian kanan
mengatur dan mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah kiri. Otak besar berfungsi
sebagai pusat berpikir (kepandaian), kecerdasan, dan kehendak. Otak besar juga
mengendalikan semua kegiatan yang didasari seperti bergerak, mendengar,
melihat, berbicara, berpikir, dan lain-lain. Otak besar ini terdiri atas dua
lapisan berikut.
(1) Korteks
Korteks merupakan
bagian luar dari serebrum. Bagian ini terbuat dari bahan abu-abu, yaitu massa
badan sel. Keadaan korteks memiliki permukaan yang berlipat-lipat sehingga
dapat memperluas permukaannya.
(2) Lapisan Dalam
Pada lapisan ini
terdapat serabut saraf bermielin yang disusun dari bahan putih.
Di bagian otak besar
ini terdapat talamus, hipotalamus, bagian dari kelenjar pituitari, dan kelenjar
pineal. Talamus merupakan penjaga pintu gerbang pada korteks serebrum.
Semua pesan sensori yang sampai ke otak harus melalui talamus terlebih dahulu
agar dapat dirasakan secara sadar, kecuali bau semua rangsangan dari reseptor
diterima talamus dan kemudian diteruskan ke area sensorik serebrum.
Hipotalamus berfungsi sebagai
pusat koordinasi bagi banyak kegiatan organ-organ dalam. Selain itu,
hipotalamus juga berfungsi untuk mengatur suhu dan kandungan air dalam darah.
Hipotalamus juga merupakan penghasil hormon. Hormon yang dihasilkan, antara
lain oksitosin dan ADH (antideuretik hormon) yang tersimpan di lobus
posterior pada pituitari, serta TSH (hormon perangsang tiroid) dan LH
(Luteinizing hormon) yang tersimpan di lobus anterior pada pituitari. Otak
besar dibagi menjadi beberapa bagian penting sebagai berikut.
(1) Lobus
Osksipitalis
Daerah ini berperan
penting terhadap penglihatan. Seseorang yang mengalami kecelakaan dan mengalami
kerusakan pada bagian ini, maka akan mengalami kebutaan. Apabila kita membuka
mata dan melihat suatu pemandangan, jumlah radioaktifnya sangat meningkat di
daerah penglihatan pada lobus oksipitalis. Coba Anda perhatikan daerahdaerah
otak yang mempengaruhi fungsi organ tubuh manusia pada Gambar berikut :
Gambar Fungsi bagian serebrum pada manusia
(2) Lobus Temporalis
Bagian ini berperan
sebagai pusat pendengaran. Adanya bunyi dapat meningkatkan metabolisme daerah
pembicaraan pada lobus temporalis.
(3) Lobus Frontalis
Daerah ini berperan
dalam koordinasi dan pengendalian gerak otot dan berpikir, belajar, memori,
pandangan ke depan, analisis logis, kreativitas, dan beberapa emosi bergantung
kepada kegiatan saraf di lobus frontalis. Berdasarkan sebuah penelitian (tahun
1848 oleh Phineas P. Gage) ternyata kerusakan pada lobus frontalis dapat
mengakibatkan perubahan pada perilaku manusia. Pada penelitian yang sudah
dilakukan pada manusia ditemukan ternyata kerusakan ini mengakibatkan karakter
seseorang yang sebelumnya tenang dan bersungguh-sungguh bisa berubah menjadi
sembrono, tidak bertanggung jawab, resah, kepala batu, dan tidak sopan.
(4) Lobus Parientalis
Daerah ini terletak
di bagian belakang. Antara lobus frontalis dengan lobus parientalis terdapat
lekukan atau parit yang disebut dengan sulkus sentralis atau celah Rolando.
Lobus parientalis ini berfungsi untuk menerima rangsang panas, dingin, tekanan,
dan sentuhan.
b) Otak Tengah
Otak tengah disebut juga disensefalon
dan terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Otak tengah ini
berukuran kecil dan tidak mencolok. Fungsi utamanya adalah untuk memberikan
impuls antara otak depan dengan otak belakang dan otak dengan mata. Di samping
itu juga berfungsi menjaga keseimbangan.
Melalui pusat medula oblongata dan otak
tengah menuju ke atas merupakan jaringan serabut saraf yang disebut dengan
formasi retikuler yang berfungsi dalam mengaktifkan atau membangunkan otak
depan. Aksi formasi retikular sangat selektif, artinya formasi retikular ini
dapat mengakibatkan kematian.
c) Otak Belakang
Otak belakang terbagi menjadi dua
bagian, yaitu medula oblongata (sumsum lanjutan) dan serebelum (otak kecil).
Masing-masing bagian tersebut memiliki koordinasi dan fungsi sendiri-sendiri.
(1) Medula Oblongata
Bagian ini tampak
seperti ujung bengkak pada tali spinal. Sebenarnya ukurannya kecil tetapi
fungsinya sangat besar, karena jika terjadi kerusakan pada bagian medula
oblongata ini dapat mengakibatkan kematian. Fungsi medula oblongata, antara
lain menstimulasi otot-otot antartulang rusuk dan diafragma sehingga dapat
memungkinkan untuk pernapasan; mengkoordinir saraf yang mengatur detak jatung
diameter arteriola, tekanan darah, suhu tubuh, gerakan alat-alat pencernaan,
dan sekresi kelenjar pencernaan; mengkoordinir gerak refleks, misalnya kedipan
mata, bersin, bersendawa, dan muntah. Medula oblongata ini akan diteruskan ke
bawah yang disebut sumsum tulang belakang. Bagian sumsum lanjutan yang
menghubungkan antara sumsum lanjutan dengan otak disebut vons varolii (jembatan
varoli).
(2) Serebelum (otak
kecil)
Serebelum terdiri
atas dua belahan yang berliku-liku sangat dalam. Fungsinya adalah untuk mengkoordinasikan
kegiatan lokomotor tubuh, antara lain pengaturan otot, posisi, dan keseimbangan
tubuh. Rusaknya bagian serebelum ini dapat mengakibatkan seseorang kehilangan
koordinasi gerakan otot tubuh. Pada gambar di depan gerakan halus dan lemah
gemulai yang dihasilkan penari dikoordinir oleh serebelum.
2) Sumsum Tulang
Belakang (Medula Spinalis)
Telah dijelaskan
sebelumnya bahwa sumsum tulang belakang (medula spinalis) merupakan
lanjutan ke bawah dari medula oblongata. Sumsum tulang belakang ini
terletak memanjang dari ruas tulang leher sampai dengan antara tulang
pertama dan kedua. Fungsi sumsum tulang belakang adalah sebagai berikut.
a) Menghubungkan
sistem saraf tepi ke otak. Informasi melalui neuron sensori ditransmisikan
dengan bantuan interneuron.
b) Sebagai pusat dari
gerak refleks, misalnya refleks menarik diri. Irisan melintang menunjukkan
bagian luar berwarna putih yang banyak mengandung dendrit dan akson, sedangkan
bagian dalam berwana abuabu. Pada bagian yang berwarna abu-abu inilah terdapat
cairan serebrospinal, seperti yang terdapat pada otak. Cairan ini
tepatnya terletak di saluran tengah yang berhubungan dengan rongga ventrikel
dalam otak. Bagian tengah yang berwarna abu-abu ini jika dilihat seperti huruf
H. bagian ini mengandung badan saraf motorik yang mempunyai akson menuju ke
efektor dan juga mengandung saraf sensorik.
c. Susunan Saraf Tepi
Susunan saraf tepi
terdiri atas serabut saraf otak dan serabut saraf sumsum tulang belakang
(spinal). Serabut saraf sumsum dari otak, keluar dari otak sedangkan serabut
saraf sumsum tulang belakang keluar dari sela-sela ruas tulang belakang. Tiap
pasang serabut saraf otak akan menuju ke alat tubuh atau otot, misalnya ke
hidung, mata, telinga, dan sebagainya. Sistem saraf tepi terdiri atas serabut
saraf sensorik dan motorik yang membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem
saraf pusat. Sistem saraf tepi dibagi menjadi dua, berdasarkan cara kerjanya,
yaitu sebagai berikut.
1) Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar
bekerja atas dasar kesadaran dan kemauan kita. Ketika Anda makan, menulis,
berbicara, maka saraf inilah yang mengkoordinirnya. Saraf ini meneruskan impuls
dari reseptor ke sistem saraf pusat, dan meneruskan impuls dari sistem saraf
pusat ke semua otot kerangka tubuh. Sistem saraf sadar terdiri atas 12 pasang
saraf kranial, yang keluar dari otak dan 31 pasang saraf spinal yang keluar
dari sumsum tulang belakang 31 pasang saraf spinal terlihat pada Gambar 8.8.
Saraf-saraf spinal tersebut terdiri atas gabungan saraf sensorik dan motorik.
Dua belas pasang saraf kranial tersebut, antara lain sebagai berikut.
a) Saraf olfaktori,
saraf optik, dan saraf auditori. Saraf-saraf ini merupakan saraf sensori.
b) Saraf okulomotori,
troklear, abdusen, spinal, hipoglosal. Kelima saraf tersebut merupakan saraf motorik.
c) Saraf trigeminal,
fasial, glossofaringeal, dan vagus. Keempat saraf tersebut merupakan saraf
gabungan dari saraf sensorik dan motorik. Agar lebih memahami tentang
jenis-jenis saraf kranial, perhatikan Tabel 1.1 di bawah ini!
Tabel 1.1 Jenis-Jenis Saraf Beserta
Asalnya
Nomor
saraf
|
Nama Saraf
|
Jenis Saraf
|
Asal Saraf Sensorik
|
Asal Saraf Motorik
|
I
|
Olfaktori
|
Sensori
|
Selaput lendir hidung
|
Tidak ada
|
II
|
Optik
|
Sensori
|
Retina mata
|
Tidak ada
|
III
|
Okulomotor
|
Motor
|
Otot penggerak bola
mata
|
Otot pengerak bola
mata, lensa mata,
pupil mata
|
IV
|
Troklear
|
Motor
|
Otot penggerak bola
mata
|
Otot lain penggerak
bola mata
|
V
|
Trigeminal
|
Gabungan
|
Gigi dan kulit muka
|
Otot pengunyah
|
VI
|
Abdusen
|
Motor mata
|
Otot penggerak bola
mata
|
Otot lain penggerak
bola mata
|
VII
|
Fasial
|
Gabungan
|
Lidah bagian ujung
|
Otot muka,
kelenjar ludah
|
VIII
|
Auditori
|
Sensori
|
Koklea dan saluran
setengah lingkaran
|
Tidak ada
|
IX
|
Glossofaringeal
|
Gabungan
|
Lidah bagian belakang
tonsil
|
Kelenjar ludah,
otot penelan di
taring
|
X
|
Vagus
|
Gabungan
|
Laring, paru-paru,
jantung, lambung,
pankreas, hati
|
Saraf simpatetik ke
laring, esofagus,
paru-paru, jantung,
lambung, pankreas.
|
XI
|
Spinal
|
Motor
|
Otot belikat, laring,
taring, langit-langit
halus
|
Otot laring, taring,
dan langit-langit
halus
|
XII
|
Hipoglosal
|
Motor
|
Otot-otot lidah
|
Otot lidah
|
2)
Sistem Saraf Tak Sadar (Otonom)
Sistem saraf ini
bekerja tanpa disadari, secara otomatis, dan tidak di bawah kehendak saraf
pusat. Contoh gerakan tersebut misalnya denyut jantung, perubahan pupil mata,
gerak alat pencernaan, pengeluaran keringat, dan lain-lain. Kerja saraf otonom
ternyata sedikit banyak dipengaruhi oleh hipotalamus di otak. Coba Anda ingat
kembali fungsi hipotalamus yang sudah dijelaskan di depan. Apabila hipotalamus
dirangsang, maka akan berpengaruh terhadap gerak otonom seperti contoh yang
telah diambil, antara lain mempercepat denyut jantung, melebarkan pupil mata,
dan menghambat kerja saluran pencernaan.
Sistem saraf otonom ini dibedakan
menjadi dua.
a) Sistem Saraf Simpatik
Saraf ini terletak di
depan ruas tulang belakang. Fungsi saraf ini terutama untuk memacu kerja organ
tubuh, walaupun ada beberapa yang malah menghambat kerja organ tubuh. Fungsi
memacu, antara lain mempercepat detak jantung, memperbesar pupil mata,
memperbesar bronkus. Adapun fungsi yang menghambat, antara lain memperlambat
kerja alat pencernaan, menghambat ereksi, dan menghambat kontraksi kantung
seni.
b) Sistem Saraf Parasimpatik
Saraf ini memiliki fungsi kerja yang berlawanan jika dibandingkan dengan
saraf simpatik. Saraf parasimpatik memiliki fungsi, antara lain menghambat
detak jantung, memperkecil pupil mata, memperkecil bronkus, mempercepat kerja
alat pencernaan, merangsang ereksi, dan mempercepat kontraksi kantung seni.
Karena cara kerja kedua saraf itu berlawanan, maka mengakibatkan keadaan yang
normal.
B. Gerak Refleks
Pernahkah kaki Anda
tanpa sengaja menginjak duri atau benda tajam lainnya? Apa yang terjadi
seketika itu? Pasti Anda akan dengan cepat menarik kaki, mungkin dibantu dengan
gerakan tangan, dan sambil berteriak secara spontan. Gerakan yang Anda lakukan
tersebut merupakan contoh gerak refleks. Gerak refleks merupakan gerakan
yang tidak kita sadari. Proses gerak ini lebih cepat daripada gerak sadar.
Gerak refleks ini sebenarnya merupakan mekanisme dalam rangka mengelak dari
suatu rangsang yang berbahaya, seperti contoh di atas. Refleks di atas
merupakan refleks penarikan. Aksiaksi yang terjadi pada peristiwa itu, antara
lain:
1. Rangsang dari luar
diterima oleh reseptor;
2. Impuls-impuls saraf
neuron sensorik pada reseptor tersebut dilanjutkan ke sistem saraf pusat, yaitu
sumsum tulang belakang;
3. Di sumsum tulang
belakang ini impuls dilanjutkan oleh interneuron dari neuron sensorik ke neuron
motorik;
4. Dari neuron, motorik
impuls dilanjutkan ke efektor kemudian efektor dirangsang untuk berkontraksi,
akibatnya terjadi gerakan secara spontan dengan menarik kaki sambil berteriak.
mekanisme gerak refleks adalah dari
rangsangan melalui saraf sensorik tidak menuju ke otak tetapi melalui lengkung
refleks. Jika memperhatikan proses tersebut, dapat kita ketahui bahwa gerak
refleks berbeda dengan gerak biasa yang kita sadari, terutama adanya perbedaan
impuls dari saraf sensorik yang dikirim ke otak terlebih dahulu dan diolah di
sana, baru kemudian impuls tersebut ditanggapi oleh otak dan hasilnya akan
dibawa oleh saraf motor menuju ke efektor.
Langganan:
Postingan (Atom)