Ø Vegetatif
Perkembangbiakan vegetatif adalah cara perkembangbiakan makhluk hidup yang terjadi tanpa melalui perkawinan. Perkawinan adalah peristiwa bertemunya sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina. Keberhasilan pembibitan sangat dipengaruhi oleh kecocokan metode, kondisi lingkungan, dan jenis tanaman. Perbanyakan tanaman secara vegetatif sangat penting artinya untuk pengembangan klon dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kegiatan pemuliaan pohon karena, karanannya yang sangat besar dalam meningkatkan perolehan genetik bandingkan dengan benih hasil, penyerbukan alam (Shelbourne, 1992 dan Rimbawanto, 2000).
Tujuan Perkembangan dan Perbanyakan Vegetatif
1. Untuk menghasilkan anakan yang berkualitas
2. Untuk memperoleh anakan yang seragam
3. Untuk mendapatkan produksi lebih cepat
Metode dalam perkembangan vegetatif
Terdapat beberapa teknik pembiakan vegetatif yang banyak diterapkan untuk menghasilkan bibit pada jenis-jenis tanaman.Penerapan teknik-teknik tersebut tergantung pada tujuan penanaman dan kemampuan masing-masing jenis untuk diperbanyak secara vegetatif (Hartmann et al., 1990). perkembangbiakan vegetatif ada 2 macam yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan
1. Keuntungan Vegetatif :
1. Sifat tumbuhan baru sama persis dengan sifat tumbuhan induknya. Jika tumbuhan induk merupakan tumbuhan unggul, maka tumbuhan baru pun akan bersifat unggul.
2. Waktu tumbuhnya cepat sehingga lebih cepat memberikan hasil jika dibandingkan dengan ditanam dengan bijinya.
3. Dapat melestarikan bahan heterosigus tanpa perubahan.
4. Pembiakan vegetatif bisa lebih mudah dan lebih cepat daripada perbanyakan dengan biji, karena masalah dormansi biji yang harus diatasi dulu.
5. Masa juvenil dapat lebih diperpendek.
6. Dapat diterapkan pada tanaman tanaman yang tidak menghasilkan biji, atau menghasilkan biji tapi steril, seperti pisang, jeruk dan anggur
7. Memanfaatkan potensi variasi secara genetik total untuk meningkatkan produksi, yakni dengan penerapan teknik pembiakan vegetatif kinerja genotif yang baik dari induknya akan dapat diulangi secara konsisten pada keturunannya.
8. Cara untuk perbanyakan tanaman hasil persilangan yang memiliki pertumbuhan sangat baik atau luar biasa.
9. Mengatasi kekurangan benih untuk memproduksi bibit di persemaian.
10. Kemudahan dalam perbanyakan, dapat dilakukan dengan penerapan teknologi yang murni serta pelaksanaannya bisa dilakukan secara kontinu.
11. Sifat tanaman baru akan sama persis dengan induknya
12. Lebih cepat berproduksi
v kerugian Vegetatif :
1. Tanaman yang berasal dari stek ataupun mencangkok umumnya mempunyai sistem perakaran yang kurang kuat.
2. Perkembangbiakan secara vegetatif dapat menghasilkan sedikit keturunan.
3. Bila tanaman hasil reproduksi vegetatif dipotong ranting-rantingnya maka dapat menyebabkan menurun pertumbuhannya.
4. Lebih sulit dikerjakan dan memerlukan bahan- bahan lain.
Beberapa metode dalam perkembangan vegetatif, yakni:
• Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan tumbuhan dengan tidak menanam biji/buahnya tanpa penyerbukan atau secara tak kawin. Pada perkembangbiakan secara vegetatif alami, makhluk hidup baru terbentuk tanpa bantuan manusia. Contoh :
a) Membelah diri atau pembelahan biner
Perkembangbiakan dengan membelah diri adalah satu sel induk membelah menjadi dua atau lebih sel anak. Setiap sel anak tumbuh menjadi individu baru. Sel anak sama dengan sel induk. Contohnya adalah pembelahan biner pada ganggang biru.
b) Spora
Individu baru terbentuk dari spora yang dihasilkan oleh induknya. Tiap spora bisa tumbuh menjadi individu baru. Perkembangbiakan dengan spora terjadi pada alga, jamur, lumut, dan paku-pakuan. Pada Tumbuhan paku mempunyai bentuk daun yang indah. Sporangium pada tumbuhan paku terdapat pada bagian bawah daun. Jika daun dibalik, maka kita dapat melihat kotak spora bagian tepi daun. Dan untuk jamur pada tempe, sporangium terletak pada ujung hifa yang menggembung.
c) Stolon atau Geragih
Stolon adalah cabang yang tumbuh mendatar di atas permukaan tanah, Di sepanjang stolon dapat tumbuh tunas adventisia (liar), dan masing-masing tunas ini dapat menjadi anakan tanaman. Contoh tumbuhan bergeragih dibawah permukaan tanah adalah rumput teki(cyperus rotundus) dan rumput pantai (spinifex sp)
Geragih adalah batang yang tumbuh mendatar diatas permukaan tanah. Geragih merupakan batang yang menjalar diatas permukaan tanah dan apabila batang tersebut tertimbun tanah akan tumbuh menjadi tanaman baru. Tunas pada buku-buku batang dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Ujung geragih yang menyentuh tanah akan membelok keatas. Pada bagian bawah geragih muncul akar serabut, walaupun tetap berhubungan dengan induknya, namun tumbuhan baru itu tidak bergantung pada induknya.Contoh tanaman geragih diatas permukaan tanah yaitu pegagan (centella asiatica), arbei, dan semanggi
d) Umbi
Umbi adalah bagian tanaman yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Umbi dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
(1) Umbi akar adalah akar yang tumbuh membesar dan beberapa tempat pada umbi tersebut terdapat calon tunas yang dapat tumbuh menjadi individu baru. Contoh: ubi.
(2) Umbi batang adalah batang yang tumbuh membesar. Contoh: wortel, lobak, dan bit.
(3) Umbi lapis merupakan modifikasi dari pelepah daun yang tersusun rapat membentuk umbi. Pada setiap ketiak lapisan terdapat calon tunas. Bagian dasar umbi yang berbentuk cakram merupakan modifikasi dari batang. Contoh: bawang merah, bawang putih, dan bawang bombay.
e) Rimpang atau akar tinggal
Akar tinggal disebut juga rhizoma, yaitu batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah. Akar tinggal adalah bagian batang yang tumbuh mendatar didalam tanah dan menyerupai akar. Batang-batang beruas-ruas dan disetiap ruas dapat tumbuh tunas. Jika kita memotongnya dengan menyertakan ruasnya, kemudian kita tanam, potongan batang tersebut menjadi individu baru. Diruas akan tumbuh tunas dan semakin lama semakin besar
• Akar tinggal mempunyai cirri-ciri
1. bentuk seperti akar, tetapi berbuku-buku seperti batang
2. pada setiap buku/ruas terdapat daun yang berubah menjadi sisik
3. di setiap ketiak sisik terdapat mata tunas
Jika ujung rizoma atau tunas ketiak tumbuh menjadi tumbuhan baru, maka tumbuha tersebut tetap bergabung dengan tumbuhan induk dan membentuk rumpun. Contoh tumbuhan rizoma lengkuas (alpina officinarum), jahe (zingiber officinale), kunyit ( curcuma domestica), kencur (kaempferia galangal), temulawak, dan lidah mertua (sansivera sp)
f) Tunas
Tunas adalah tumbuhan yang tumbuh dari batang yang berada di dalam tanah. Umumnya, individu baru tumbuh tidak jauh dari induknya sehingga tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas membentuk rumpun. Contoh: pisang, bambu, dan tebu.
g) Tunas adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuhnya tidak pada batang, misalnya di daun. Contoh: cocor bebek, cemara, dan sukun. Contoh tunas adventif pada akar adalah kersen (muntingia calabura), sukun (arthocarpus communis), kesemek (dyospiros knaki), jambu biji (psidium guavajava) dan cemara
• Perkembangbiakan vegetatif buatan adalah perkembangbiakan yang terbentuk melalui bantuan manusia, seprti contoh :
A. Mencangkok (air layering)
Mencangkok merupakan teknik yang dlakukan untuk mendapatkan anakan sebagai bahan tanaman dalam pembangunan bank klon, kebun benih klon, kebun persilangan karena dengan teknik ini bersifat dewasa sehingga lebih cepat berbunga dan berbuah.
Cangkok sangat cocok dilakukan pada tanaman buah-buahan yang batangnya berkayu, seperti mangga, jeruk, jambu biji, belimbing manis, lengkeng, serta tanaman hias seperti bugenvil, mawar, dan kemuning (Redaksi AgroMedia, 2008).
Pencangkokan dilakukan dengan cara menyayat dan mengupas kulit sekekeliling batang, lebar sayatan tergantung dengan jenis tanaman yang dicangkok. Penyayatan dilakukan sedemikian rupa sehingga lapisan kambiumnya dapat dihilangkan (dengan cara dikikis). Setelah luka yang dibuat cukup kering, Rootone-F diberikan sebagai perlakuan agar bahan cangkokan cepat berakar.Media yang digunakan terdiri dari tanah dan kompos kemudian dibalut dengan sabut kelapa atau plastik.Bila batang diatas sayatan telah menghasilkan sistem perakaran yang bagus, batang dapat dipotong dan bisa langsung dipindah tanamkan.
Menurut Rochiman dan Harjadi (1973), hal yang erlu di perhatikan dalam pencangkokan tanaman adalah:
(1) waktu mencangkok, sebaiknya dilakukan pada musim hujan agar tidak melakukan penyiraman berulang-ulang.
(2) Memilih batang cangkok, pohon induk yang digunakan adalah yang umumnya tidak terlalu tua atau terlalu muda, sehat, kuat dan subur serta banyak dan baik buahnya.
(3) pemeliharaan cangkokan, pemeliharan sudah dikatakan cukup apabila media cangkokan cukup lembab sepanjang waktu.
Keunggulan cangkok adalah mudah dlakukan, dan tingkat keberhasilannya tinggi. Selain itu, tanaman yang dihasilkan dapat pohon mewarisi 100% sifat induknya.namun, tanaman hasil cangkok juga memiliki kelemahan, yaitu percabangannya tidak lebat dan tidak kompak, serta produktivitas buahnya terbatas.
Keuntungan Cangkok adalah:
- Kita bisa memperoleh tanaman yang berbuah lebih cepat dari seharusnya.
- Mutu produksi yang diperoleh sama dengan tanaman induknya.
Kekurangannya Cangkok adalah:
- Tanaman hasil cangkokan hanya memiliki akar serabut, sehingga lebih mudah tumbang/roboh dibandingkan tanaman yang berasal
Ø Alat dan bahan
1. Satu buah pisau
2. Tali plastik / tali bambu
3. Plastik transparan / sabut kelapa / ijuk
4. Tanah yang agak basah dan subur
Ø Cara kerja
1. Carilah dahan yang tidak terlalu besar atau terlalu kecil
2. Ukurlah dari batang pohon paling sedikit 10 cm
3. Kupaslah kulit dahan yang akan dicangkok sekelilingnya dengan panjang kupasan ± 5 cm
4. Setelah selesai dikupas, keriklah lendir / kambium dengan perlahan agar kering.
5. Tutuplah hasil kupasan dengan tanah
6. Selanjutnya, bungkuslah tanah dengan plastik, lalu ikat kedua ujungnya agar tanah tidak jatuh.
Setelah pekerjaanmu selesai, paling sedikit seminggu sekali kamu lihat dan teliti cangkokanmu. Apabila kering, segera disiram dengan membuka tali pengikat bagian atas cangkokan. Setelah dua atau tiga minggu, akan tumbuh pada bagian yang dibungkus tanah. Jika akarnya sudah cukup, segera potong cangkokanmu dan tanam di tanah yang subur.ari biji.
B. Stek
Keberhasilan dengan cara stek ditandai oleh terjadinya regenerasi akar dan pucuk pada bahan stek sehingga menjadi tanaman baru yang true to name atau true to type. Regenerasi akar dan pucuk dipengaruhi oleh faktor intern yaitu dari tanaman itu sendiri dan ekstern yaitu dari lingkungan sekitar.Salah satu faktor intern yang mempengaruhi regenerasi akar dan pucuk adalah fitohormon yang berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh.Faktor intern yang paling penting dalam mempengaruhi regenerasi akar dan pucuk pada stek adalah faktor genetik.Jenis tanaman yang berbeda mempunyai regenerasi yang berbeda pula. Untuk menunjang keberhasilan perbanyakan tanaman dengan cara stek, tanaman sumber seharusnya memiliki sifat-sifat unggul serta tidak terkena hama dan penyakit. Selain itu, manipulasi terhadap kondisi lingkungan dan status fisiologi tanaman sumber juga penting dilakukan agar tingkat keberhasilan stek tinggi. Kondisi lingkungan dan status fisiologi yang penting bagi tanaman sumber diantaranya:
a. Status air. Stek lebih baik diambil pada pagi hari dimana bahan stek dalam keadaan turgid.
b. Temperatur. Tanaman stek lebih baik ditumbuhkan pada suhu 12°C hingga 27°C.
c. Cahaya. Durasi dan intensitas cahaya yang dibutuhkan tanaman sumber tergantung pada jenis tanaman, sehingga tanaman sumber seharusnya ditumbuhkan pada kondisi cahaya yang tepat.
d. Kandungan karbohidrat. Untuk meningkatkan kandungan karbohidrat bahan stek yang masih ada pada tanaman sumber bisa dilakukan pengeratan untuk menghalangi translokasi karbohidrat. Pengeratan juga berfungsi menghalangi translokasi hormon dan substansi lain yang mungkin penting bagi pengakaran. Sehingga terjadi akumulasi zat-zat tersebut pada bahan stek.Karbohidrat digunakan dalam pengakaran untuk membangun kompleks makromolekul.Elemen struktural dan sebagai sumber energi. Walaupun kandungan karbohidrat dalam bahan stek tinggi, tetapi jika rasio C/N rendah maka inisiasi akar juga akan terhambat karena unsur N berkorelasi negatif dengan pengakaran stek (Hartmann et al., 1997).
Faktor lingkungkan tumbuh stek yang cocok sangat berpengaruh pada terjadinya regenerasi akar dan pucuk. Lingkungan tumbuh atau media pengakaran seharusnya kondusif untuk regerasi akar yaitu cukup lembab, evapotranspirasi rendah, sistem drainase dan aerasi baik, suhu tidak terlalu dingin atau panas, tidak terkena cahaya penuh, dan bebas dari hama atau penyakit.
Ada beberapa Teknik dalam metode stek, yaitu:
1. Stek batang
Stek batang dilakukan dengan cara diambil dari batang atau cabang pohon induk. Beberapa tanaman yang bisa di perbanyak dengan teknik ini diantaranya kedondong, jambu air, jeruk, bougenvil, kembang sepatu, mawar, dan melati.
Kadang-kadang stek batang yang ditanam sulit mengeluarkan akar sehingga perlu diberi perlakuan khusus (Redaksi AgroMedia, 2008). Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk merangsang pertumbuhan akar;
a. Mengerat Batang
Pengeratan dilakukan agar cabang yang distek memiliki kandungan karbohidrat dan auksin yang cukup untuk membentuk akar.Pengeratan dilakukan 1-2 bulan sebelum cabang dipotong.
b. Mengetiolasi Batang
Etiolasi dilakukan dengan cara membungkus bagian cabang stek dengan kertas, plastik atau kain. Warna pembungkus sebaiknya hitam agar cahaya matahari tidak dapat menembus kulit cabang yang dibungkus sehingga zat klorofil hilang dan zat auksin berkumpul.
c. Menggunakan Hormon Tumbuh
Secara alami tanaman menghasilkan hormon tumbuh sendiri, yaitu auxin.Hormon auxin yang dapat digunakan berupa IBA, IAA, atau NAA.
2. Stek pucuk (leafy cuttings)
Stek pucuk adalah metode perbanyakan vegetatif secara makro dengan menumbuhkan terlebih dahulu tunas-tunas axilar pada media persemaian sampai berakar sebelum dipindahkan ke lapangan
Dalam perkembangannya teknik ini dilakukan dengan menggunakan matei yang berukuran kecil sehingga dikenal mini cuttings dan micro cuttings seperti telah dikembangkan secara komersial untuk jenis Eucalyptus spp di brazil.
3. Stek akar
Umunya bahan stek akar yang diambil adalah akar sekunder yang terbuka dan telah menumbuhkan tunas baru serta potongan akar sekunder. Cara yang dilakukan adalah dengan menggali dan memotong bagian akar sekunder. Apabila bahan stek yang diambil berasal dari bagian akar yang telah menumbuhkan tunas yaitu dengan cara menggali tanah sekitar tegakan,setelah terubusan akar terlihat baru dilakukan pemotongan bagian akar dengan menyisakan sebagian akar dan sebagian akar, sehingga berbentuk stump yang siap ditanam dalam polybag.
4. Stek Daun
Bahan awal perbanyakan yang dapat digunakan untuk stek daun berupa lembaran daun. Bahan awal stek daun tidak akan menjadi bagian dari tanaman baru. Penggunaan bahan yang mengandung kimera peiklinal dihindari agar tanaman-tanaman baru yang dihasilkan bersifat type to type (Hartmann et al., 1997).
Akar dan tunas baru pada stek daun berasal dari jaringan meristem primer atau meristem skunder. Masalah pada stek daun umumnya adalah pembentukan tunas-tunas adventif, bukan akar adventif.Pembentukan akar adventif pada daun lebih mudah dibanding pembentukan tunas-tunas adventif.
Secara teknis stek daun dilakukan dengan cara memotong daun dengan panjan 7,5-10 cm atau memotong daun beserta petiolnya kemudian ditanam pada media (Hartmann et al., 1997).
5. Stek Umbi
Pada stek umbi, bahan yang digunakan adalah umbi batang, umbi akar, umbi sisik dan lain-lain.Sebagai bahan perbanyakan, umbi dapat digunakan utuh atau dipotong-potong dengan syarat setiap potongannya mengandung calon tunas.Untuk menghindari busuk pasa setiap potongan umbi, maka umbi perlu dierandap bakterisida dan fungisida.
Ø Cara kerja : yang lazim digunakan adalah perbanyakan dengan cara setek batang dari batang panenan sebelumnya. Setek yang baik diambil dari batang bagian tengah tanaman agar matanya tidak terlalu tua maupun tidak terlalu tua. Batang yang baik berdiameter 2-3 cm. Pemotongan batang stek dapat dilakukan dengan menggunakan pisau atau sabit yang tajam dan steril. Jangan memakai gergaji untuk memotongnya karena gesekan gergaji akan menimbulkan panas yang akan merusak bagian pangkal dari batang. Potongan batang untuk setek yang baik adala 3-4 ruas mata atau 15-20 cm. Bagian bawah dari batang stek dipotong miring dengan maksud untuk menambah dan memperluas daerah perakaran. Kemudian tanam pada tanah dan siramlah.
Keutungan Stek:
- Tak terkendala musim/waktu
- Individu baru mempunyai umur yang sama dengan induknya sehingga cepat berbuahah
- Individu baru mempunyai sifat yang sama dengan induknya
- Bisa memperbanyak secara kontinyu
Kerugian Stek
- Lebih Rumit dibandingkan dengan biji
- Harus memiliki Pohon Induk
- Lebih mahal dibandingkan biji
- Perakaran lebih lemah dibandingkan biji
C. Menempel (okulasi)
Perbanyakan tanaman dengan cara okulasi paling banyak dilakukan dalam perkebunan terutama pada perkebunan karet dan kakao.
Keuntungan Okulasi:
(1) Dengan cara diokulasi dapat diperoleh tanaman yang dengan produktifitas yang tinggi.
(2) Pertumbuhan tanaman yang seragam.
(3) Penyiapan benih relatif singkat.
(4) Pada musim gugur daun pada tanaman karet daun yang gugur dari satu klon agar serentak pada waktu tertentu, dengan demikian akan memudahkan pengendalian penyakit Oidium hevea bila terjadi.
Kerugian Okulasi :
(1) Terkadang suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya keserasian antara batang bawah dengan batang atas (entres)
(2) perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini.
(3) Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi kemngkinan gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat besar.
Syarat tanaman dapat diokulasi yaitu :
(1) Tanaman tidak sedang Flush (sedang tumbuh daun baru)
(2) Antara batang atas dan batang bawah harus memiliki umur yang sama.
(3) Tanaman harus masih dalam satu family atau satu genus.
(4) Umur tanaman antara batang atas dan batang bawah sama.
(5) Pada klon yang dijadikan batang bawah memiliki perakaran yang kuat/kokoh, tidak mudah terserang penyakit terutama penyakit akar, mimiliki biji/buah yang banyak yang nantinya disemai untuk dijadikan batang bawah, umur tanaman induk pohon batang bawah yang biji/buahnya akan dijadikan benih untuk batang bawah minimal 15 tahun, memiliki pertumbuhan yang cepat.
(6) Pada klon yang akan dijadika batang atas atau entres tanaman harus memiliki produksi yang unggul, dan memiliki pertumbuhan yang cepat, dan tahan terhadap penyakit.
D. Penyambungan (grafiting)
Grafiting adalah seni penyambungan 2 jaringan tanaman hidup sedemikian rupa sehingga keduanya bergabung dan tumbuh serta berkembang sebagai satu tanaman gabungan.Teknik apapun yang memenuhi kriteria ini dapat digolongkan sebagai metode grafiting.
Perbanyakan secara grafiting merupakan teknik perbanyakan yang mahal karena memelukan banyak tegana terlatih dan waktu. Teknik ini dipilh dengan pertimbangan untuk memperbanyak tanaman yang tidak bisa atau sukar diperbanyak dengan cara stek, rundukan, pemisahan atau dengan cangkok. Menurut Ashari (1995), banyak jenis tanaman yang sukar untuk diperbanyak dengan cara-cara tersebut. Tetapi mudah dilakukan denga penyambungan.Misalnya pada belimbing, mangga, manggis jeruk dan durian.
Penyambungan dilakukan dengan cara menyambungkan scion berupa bagian pucuk atau tunas dari tajuk pohon pius pada tanaman batang bawah yang telah disediakan. Cara ini banyak dilakukan pada singkong dan buah-buahan.Mula-mula biji disemaikan.Setelah tumbuh lalu disambung dengan ranting/cabang dari pohon sejenis yang buahnya baik.Kemiringan potongan kurang lebih 45°.Diameter batang atas harus sesuai dengan diameter batang bawah.Kedua sambungan itu diikat dengan kuat.Diusahakan agar tidak terjadi infeksi. Buah yang dihasilkannya akan sama dengan buah yang dihasilkan pohon asalnya.
Alasan lain melakukan grafiting menurut Hartmann (1997), yaitu:
(1) untuk memperoleh keuntungan dari batang bawah tertentu, seperti perakaran kuat, toleran terhadap lingkungan tertentu.
(2) mengubah kultivar dari tanaman yang telah berproduksi, yang disebut top working.
(3) mempercepat kematangan reproduktif dan produksi buah lebih awal.
(4) mempercepat pertumbuhan tanaman dan mengurangi waktu produksi.
(5) mendapatkan bentuk pertanaman khusus.
(6) memperbaikin kerusakan tanaman.
Aplikasi grafiting juga dapat dilakukan untuk membuat satu tanaman dengan jenis yang berbeda-beda, untuk mengatasi masalah polinasi dalam kasus self-incompability atau tanaman berumah dua (Ashari, 1995).
Mengenten (menyambung/kopulasi)
Pada dasarnya menyambung sama dengan menempel. Cara ini banyak dilakukan pada singkong dan buah-buahan. Mula-mula biji disemaikan. Setelah tumbuh lalu disambung dengan ranting/cabang dari pohon sejenis yang buahnya baik. Kemiringan potongan ± 45°. Diameter batang atas harus sesuai dengan diameter batang bawah. Kedua sambungan itu diikat dengan kuat. Diusahakan agar tidak terjadi infeksi. Buah yang dihasilkannya akan sama dengan buah yang dihasilkan pohon asalnya.
Cara mengenten tanaman
Alat dan bahan
1. Pisau
2. Tali plastic
3. Dua jenis tumbuhan
4. Kertas Koran bekas / kantong semen
Cara kerja
1. Carilah tumbuhan yang telah tumbuh subur. Batang bawah berdiameter lebih besar daripada batang atas
2. Carilah tumbuhan kedua yang siap diambil tunasnya
3. Gunakan pisau steril dan tajam untuk memotong tunas / pucuk tanaman yang kedua dengan panjang ± 5cm, bentuklah ujung tunas yang dipotong menyerong kiri-kanan (bentuk V terbalik) agar dapat diselipkan secara tepat pada batang bawah..
4. Potonglah pula tunas tanaman yang akan ditempel, ujung yang akan ditempel (calon batang bawah) dipotong berbentuk huruf v
5. Ikatlah tempelan tadi dengan tali raffia, hati-hati janngan sampai tunasnya patah.
6. Bungkuslah sambungan tadi dengan kertas untuk menghindari sinar matahari langsung, usahakan sambungan jangan terkena air dan bagian tengahnya longgar agar tunas tidak terganggu.
7. Untuk mengurangi penguapan dan mempercepat tumbuhnya tunas, sisakan 2-4 helai daun pada batas atas; dan potong daun tersebut menjadi setengahnya atau pangkas semua daun.
8. Setelah kira-kira dua minggu kemudian periksalah. Apabila daun tampak segar berarti mnegenten berhasil. Apabila daun layu atau membusuk berarti mengenten gagal dan perlu diulang kembali.
Keuntungan Mengenten
- Tanaman dapat berproduksi lebih cepat,
- Hasil produksi dapat sesuai dengan keinginan tergantung batang atas yang digunakan.
Kerugian mengenten
- Pada saat menyembung, ukuran kedua batang harus sama, karena kambium pada kedua batang harus bertemu dengan tepat. Bila tidak, proses mengenten akan gagal.
- Jenis pohon yang bisa disambung jumlahnya terbatas, karena harus pohon yang sekeluarga.
E. Merunduk ('layering')
metode pembiakan vegetatif tanaman dengan cara melengkungkan cabang tanaman hingga masuk ke dalam (atau ditimbun) tanah sampai terbentuk akar. Setelah itu, cabang yang telah berakar tersebut dipotong dari pohon induknya.
Cara Kerja :
1. Pilih batang tanaman yang sudah tua, kuat dan panjang.
2. Kerat bagian kulit batangnya seperti pada mencangkok.
3. Bengkokkan batang tanaman dengan sedikit dari bagian tengahnya menyentuh tanah.
4. Tahan batang tanaman tadi dengan cara mengubur bagian batang yang menyentuh tanah dan diatasya diberi pemberat.
5. Biarkan selama beberapa hari sambil menyiram gundukan tanah tersebut setiap hari.
6. Setelah akar dari bagian tengah batang tadi muncul, pisahkan tanaman baru dari tanaman induk dengan memotong batang tanaman baru bagian bawah.
7. Tanaman baru siap dipindahkan ke media tanam.
· Keuntungan merunduk :
- sifat buah/bunga sama dengan induknya, dapat menghasilkan individu baru dengan cepat.
- Tingkat keberhasilan tinggi.
· Kerugian merunduk :
- Tidak banyak bibit yang dihasilkan.
- hanya bisa dilakukan pada tanaman yang dahannya elastis dan cukup dekat dengan permukaan tanah, tidak dapat dilakukan pada tanaman yang relatif besar.
Ø Generatif
Generatif adalah proses pembentukan individu baru yang diawali dengan perkawinan atau penyerbukan yaitu bertemunya sel kelamin jantan atau serbuk sari dengan sel kelamin betina atau putik. Generatif: organisme yang berkembang biak secara seksual ( melakukan pembuahan ). contoh: kelapa,mangga,jeruk,jambu,dll
Keuntungan Generatif :
-. Sistem perakaran lebih kuat
-. lebih mudah di perbanyak
-. jangka waktu berbuah lebih panjang
Kelemahan Generatif:
-. waktu untuk mulai berbuah lebih lama
-. sifat turunan tidak sama dengan induk
-. ada banyak jenis tanaman produksi benihnya sedikit atau benihnya sulit untuk berkecambah