Senin, 31 Maret 2014

LIfe Of PI , Film perjuangan

 LIFE OF PI
Berkas:Life of Pi 2012 Poster.jpg

Life of Pi adalah sebuah film drama petualangan Amerika Serikat tahun 2012 yang didasarkan pada novel karya Yann Matel tahun 2001 dengan judul yang sama. Disutradarai Ang Lee, film ini dibuat sesuai naskah adaptasi karya David Magee, dan dibintangi oleh Suraj Sharma, Irrfan Khan, Gérard Depardieu, Tabu, dan Adil Hussain. Efek visualnya dibuat oleh Rhythm & Hues Studios.
Sinopsis:
Pi Patel, seorang imigran dari India yang tinggal di Kanada, didatangi oleh seorang novelis setempat yang mengetahui keberadaannya dari "paman" (kerabat keluarga), percaya bahwa kisah hidup Pi bisa dijadikan sebuah buku yang hebat. Pi memberitahu kisahnya:
Ia diberi nama "Piscine Molitor" oleh orang tuanya sesuai nama sebuah kolam renang di Perancis. Ia mengubah namanya menjadi "Pi" saat menginjak sekolah menengah, karena muak terus diejek dengan julukan "Pissing Patel". Keluarganya memiliki kebun binatang di kota tempat tinggalnya, dan Pi sangat tertarik dengan hewan-hewan di sana, termasuk seekor harimau Benggala bernama Richard Parker (akibat kesalahan teknis); untuk mengajarkannya kenyataan sifat harimau sebagai hewan karnivora, ayah Pi memaksanya menyaksikan si harimau membunuh seekor kambing. Pi dibesarkan sebagai seorang Hindu dan vegetarian, namun ketika berusia 12 tahun, ia diperkenalkan dengan ajaran Kristen dan kemudian Islam, dan mulai mengikuti ketiga agama tersebut (ketika dewasa Pi mengaku menganut Katolik-Hindu, dan juga Islam, saat ditanya apakah ia juga seorang Yahudi, ia menjawab bahwa ia mengajar Kabbalah di universitas).
Saat berusia 16 tahun (dan mengalami cinta pertama), ayahnya memutuskan menutup kebun binatang tersebut dan pindah ke Kanada dan memindahkan hewan-hewannya. Mereka memesan tiket untuk satu keluarga dan hewan-hewan mereka (untuk dijual di Amerika Utara) di kapal barang Jepang bernama Tsimtsum. Kapal ini terhempas badai besar dan mulai tenggelam saat Pi sedang berada di geladak. Ia mencoba menemukan keluarganya, tetapi didorong ke dalam sekoci, dan tanpa daya menyaksikan kapal tersebut tenggelam, menewaskan keluarganya dan para awak kapal.
Setelah badai berakhir, Pi menemukan dirinya berada di dalam sekoci bersama seekor zebra yang terluka dan didatangi seekor orangutan yang kehilangan anaknya. Seekor hyena muncul dari terpal yang menutupi separuh sekoci dan tidak lama kemudian menggigit zebra tersebut sekaligus membunuhnya. Saat Pi panik, si hyena juga melukai orangutan sampai tewas dalam satu pertarungan. Tiba-tiba Richard Parker muncul dari bawah terpal dan membunuh hyena tersebut.
Pi menemukan cadangan makanan dan air darurat di dalam sekoci, dan membangun rakit terapung kecil untuk menjauhkan dirinya dari Richard Parker. Sadar bahwa ia harus memberi makan si harimau untuk melindungi dirinya, Pi mulai memancing dan agak berhasil. Ia juga mengumpulkan air hujan untuk keduanya, dan membantu Richard Parker yang putus asa kembali naik sekoci setelah berenang mencari ikan. Pada malam hari, saat bertemu ikan paus, Pi kehilangan sebagian besar persediaannya dan mengalami kelaparan. Setelah berhari-hari di laut, Pi sadar bahwa ia tidak bisa lagi tinggal di rakit tersebut dan mulai melatih Richard Parker untuk menerima kehadirannya di sekoci. Ia juga mengetahui bahwa menyayangi si harimau membuatnya tetap semangat.
Setelah berminggu-minggu di laut, mereka mencapai sebuah pulau terapung terbuat dari rumput laut yang bisa dimakan dan memiliki hutan, air tawar, dan banyak sekali meerkat, sehingga Pi dan Richard Parker bisa makan dan minum dengan bebas sekaligus mengumpulkan tenaga. Namun pada malam hari, pulau ini berubah menjadi daerah yang kejam dan mengubah air tawar di sana menjadi zat asam. Pi menemukan gigi manusia di dalam sebuah tumbuhan dan menyimpulkan bahwa tumbuhan di sana bersifat karnivora. Akibatnya, mereka segera meninggalkan pulau itu.
Sekoci tersebut akhirnya mencapai pesisir Meksiko. Sampai di darat, Richard Parker berhenti di depan hutan. Pi berharap Richard Parker akan menengok dirinya dan berlagak seolah ingin mengucapkan selamat tinggal. Sayang sekali si harimau terus melihat ke dalam hutan dan berjalan masuk. Pi putus asa karena Richard Parker tidak pernah peduli dengan dirinya dan mulai menangis saat dibawa ke rumah sakit. Di rumah sakit, para agen asuransi untuk kapal barang Jepang tersebut datang untuk mendengarkan kesaksiannya atas insiden yang dialami. Mereka menganggap ceritanya mustahil, dan memintanya menceritakan yang "sebenarnya" demi kredibilitas laporan mereka. Pi akhirnya memberikan kesaksian terperinci tentang berbagi sekoci dengan ibunya, seorang pelaut yang patah kaki, dan koki kapal. Dalam cerita tersebut, sang koki membunuh pelaut, kemudian ibu Pi, dan memakai jasadnya sebagai umpan dan makanan. Pi kemudian membunuh koki tersebut untuk balas dendam.
Di masa kini, sang penulis mengetahui kesamaan di antara kedua cerita: orangutan adalah ibu Pi, zebra adalah pelaut, hyena adalah koki, dan Richard Parker si harimau adalah Pi sendiri. Pi ingin tahu cerita mana yang ia pilih; ia memilih cerita yang ada harimaunya, dan ditanggapi Pi "Dan begitu pula dengan Tuhan." Melihat salinan laporan asuransi, sang penulis membaca komentar penutup kisah luar biasa bertahan hidup selama 227 hari di lautan, terutama dengan harimau--yang menandakan bahwa para agen asuransi tersebut akhirnya memilih cerita pertama.

Sinopsis Hachiko yang pasti bikin nangis

 HACHI ( A DOG STORY)

 Berkas:Hachi poster.jpg



 Hachiko: A Dog's Story atau Hachi: A Dog's Tale adalah film drama Amerika Serikat produksi tahun 2009 yang ceritanya diambil dari kisah nyata anjing jenis Akita Inu bernama Hachikō. Film ini merupakan pembuatan ulang dari film Jepang Hachikō Monogatari produksi tahun 1987. Lasse Hallström bertindak sebagai sutradara untuk film yang dibintangi Richard Gere, Joan Allen, dan Sarah Roemer.
  
Sinopsis
Film diangkat dari kisah nyata di Jepang. Di sebuah kelas, murid-murid sedang menyajikan presentasi mengenai tokoh pahlawan mereka. Seorang anak laki-laki bernama Ronnie menceritakan tentang anjing kakeknya yang bernama Hachiko. Bertahun-tahun yang lampau, seekor anak anjing Akita tiba di Amerika dari Jepang . Di stasiun, anak anjing itu terlepas setelah kandangnya terjatuh dari gerbong barang, dan ditemukan oleh seorang dosen bernama Parker Wilson (Richard Gere). Parker langsung menyukai anak anjing itu. Setelah Carl penjaga stasiun menolak untuk mengurusnya, Parker membawanya pulang ke rumah. Di rumah, istri Parker yang bernama Cate (Joan Allen) keberatan suaminya memelihara anak anjing.
Hari berikutnya, Parker berharap pemilik anjing itu telah menghubungi stasiun kereta api, namun ternyata pemiliknya yang sebenarnya tidak muncul. Parker secara diam-diam mengajak anak anjing itu naik kereta api ke kantor. Di kantor, Parker diberi tahu oleh seorang rekan yang orang Jepang bernama Ken, bahwa tanda di kalung anak anjing itu dibaca sebagai Hachiko, dalam bahasa Jepang, Hachiko berarti nasib baik. Parker lalu memberi nama anak anjing itu, Hachi. Menurut Ken, Parker dan Hachi sudah ditakdirkan untuk saling bertemu. Cate menerima telepon dari seseorang yang ingin memungut Hachi. Namun Cate membiarkan suaminya memelihara Hachi setelah melihat suaminya makin dekat dengan anak anjing itu.
Waktu berlalu, dan Hachi telah menjadi anjing setia Parker. Meskipun demikian, Parker heran Hachi menolak untuk melakukan kebiasaan normal seekor anjing seperti mengejar dan memungut bola. Ken memberi tahu bahwa Hachi hanya akan mau mengambil bola untuk alasan yang istimewa. Suatu pagi, ketika Parker berangkat kerja, Hachi menyelinap ke luar, dan mengikutinya hingga sampai di stasiun kereta api. Hachi menolak ketika disuruh pulang hingga Parker harus mengantarkannya pulang ke rumah. Sore itu, Hachi kembali pergi ke stasiun, dan menunggu hingga kereta api yang dinaiki tuannya datang. Parker akhirnya menyerah, dan membiarkan Hachi mengantarnya ke stasiun setiap hari. Setelah kereta api tuannya berangkat, Hachi pulang sendiri ke rumah, tapi ketika hari sudah sore, ia kembali lagi ke stasiun untuk menjemput. Kebiasaan Hachi mengantar dan menjemput Parker berlangsung beberapa lama. Namun pada suatu siang, Hachi menolak mengantar Parker yang ingin berangkat mengajar. Parker akhirnya berangkat sendirian, tapi Hachi mengejarnya sambil membawa bola. Parker terkejut, tapi senang Hachi akhirnya mau diajak bermain bola. Parker tidak ingin terlambat mengajar, dan pergi juga walaupun dilarang Hachi yang terus menggonggong. Siang itu, Parker yang mengajar sambil memegang bola milik Hachi, terjatuh tak sadarkan diri, dan meninggal dunia.
Di stasiun, Hachi dengan sabar menunggu kedatangan kereta api yang biasanya dinaiki tuannya ketika pulang, namun tuannya tidak juga pulang. Dia menunggu, dan menunggu hingga Michael, menantu Parker membawanya pulang. Keesokan harinya, Hachi kembali ke pergi ke stasiun dan menunggu tuannya. Ia menunggu sepanjang hari dan sepanjang malam. Setelah suaminya meninggal, Cate menjual rumah mereka, dan memberikan Hachi untuk dipelihara oleh anak perempuan Cate yang bernama Andy. Hachi pindah ke rumah Andy yang tinggal bersama suami bernama Michael. Keduanya memiliki bayi bernama Ronnie. Hachi tak lama kemudian lari untuk pulang ke rumah tempat tinggalnya dulu. Ia lalu kembali menunggu tuannya yang tidak kunjung pulang di stasiun. Hachi selalu duduk menunggu di tempat ia biasa menunggu. Penjual makanan di stasiun bernama Jas merasa kasihan, dan memberinya makan hot dog. Andy mencari-cari Hachi, dan menemukannya di stasiun. Hachi diajak pulang, namun keesokan harinya dibiarkan untuk kembali pergi ke stasiun.
Hachi mulai tidur di gerbong kereta yang rusak. Ia berjaga menunggu tuannya sewaktu siang, dan hidup dari makanan dan air yang diberikan oleh Jas dan seorang tukang daging. Pada satu hari, wartawan surat kabar bernama Teddy ingin tahu soal asal usul Hachi. Ia bertanya apakah dirinya dibolehkan menulis cerita tentang anjing itu. Setelah membaca artikel di surat kabar, orang-orang mulai mengirimi Carl uang, dengan pesan agar uang tersebut dibelikan makanan untuk Hachi. Ken sahabat Parker membaca artikel yang ditulis Carl, dan menyatakan kesediaan untuk membayari biaya hidup Hachi. Walaupun Parker sudah setahun meninggal dunia, Ken menyadari Hachi masih ingin dan merasa harus menunggu kepulangan tuannya, serta berharap tuannya masih hidup.
Tahun demi tahun berlalu, dan Hachi masih tetap menunggu di stasiun. Ketika mengunjungi makam Parker, Cate bertemu dengan Ken, dan mengaku dirinya masih merasa kehilangan suaminya yang sudah meninggal sepuluh tahun lalu. Cate lalu pergi ke stasiun tempat Hachi menunggu. Ia terkejut melihat Hachi yang sudah tua, kotor, dan lemah, namun terus setia menunggu tuannya. Ketika kembali ke rumah, Cate bercerita soal Hachi kepada Ronnie yang sudah berusia 10 tahun. Malam itu, Hachi menunggu di tempatnya biasa menunggu, tempatnya berbaring dan jatuh terlelap, bermimpi bertemu Parker.
Selesai sudah laporan Ronnie tentang Hachi kepada teman-temannya sekelas. Kesetiaan Hachi menunggu Parker, kakek Ronnie, menjadikan Hachi sebagai pahlawan selama-lamanya di mata Ronnie. Sore itu, Ronnie berjalan-jalan bersama seekor anak anjing Akita di tempat kakeknya pernah berjalan-jalan bersama Hachi.
Anjing Hachiko yang sebenarnya, lahir di Odate, Prefektur Akita, Jepang pada tahun 1923. Setelah pemiliknya yang bernama Dr. Eisaburo Ueno, seorang dosen di Universitas Tokyo meninggal dunia pada bulan Mei 1925, keesokan harinya Hachi kembali menunggu kepulangan tuannya di Stasiun Shibuya. Ia terus menunggu, dan menunggu hingga sembilan tahun berikutnya. Hachiko akhirnya mati pada bulan Maret 1935. Patung Hachiko dari perunggu, kini dapat dijumpai di tempatnya biasa menunggu, di luar Stasiun Shibuya, Tokyo.

Biografi WS Rendra


Biografi WS Rendra – Penyair dan Sastrawan Indonesia
 
WS Rendra
Anda tentu masih ingat WS Rendra atau Sang Burung Merak. Berikut ini penulis akan mengulas mengenai Biografi WS Rendra.

Masa Kecil Hingga Dewasa

WS Rendra adalah seorang penyair kenamaan yang dimiliki Indonesia. Ia dilahirkan di Solo pada tanggal 7 November 1935. Nama lahir WS Rendra adalah Willibrordus Surendra Broto, ayahnya bernama R. Cyprianus Sugeng Brotoatmodjo dan ibunya bernama Raden Ayu Catharina Ismadillah. 

WS Rendra memang dilahirkan dikeluarga yang kental akan seni, tak heran jika darah seni sangat mudah merasuk dalam diri Rendra. Ayahnya adalah seorang dramawan yang merangkap sebagai guru Bahasa Jawa dan bahasa Indonesia di sebuah sekolah Katolik di Solo, sedangkan ibunya adalah seorang penari serimpi yang banyak di undang oleh Keraton Surakarta.

WS Rendra menghabiskan masa kecil hingga SMA nya di Solo dengan bersekolah TK hingga SMA di Sekolah Katolik St. Yosef. Namun sejak lulus SMA, WS Rendra berhijrah ke Jakarta demi meneruskan sekolah di Akademi Luar Negeri, akan tetapi malang nasibnya, setelah sampai di Jakarta ternyata sekolahan tersebut telah tutup. 

WS Rendra akhirnya meninggalkan Jakarta, kota impiannya dan menuju ke Yogyakarta. Pilihannya jatuh pada Fakultas Sastra Universitas Gajah Mada. Di fakultas ini, bakat seninya semakin tertempa dengan baik namun ia tak bisa menyelesaikan studinya di sini. Rendra kemudian mendapat tawaran beasiswa dari American Academy of Dramatical Art (AADA) untuk mempelajari lebih jauh tentang dunia seni tari dan drama, kesempatan ini tentu tak disia-siakannya. Iapun kemudian pergi ke Amerika pada tahun 1954 untuk mengambil beasiswa tersebut. Di Amerika, Rendra tak hanya berkuliah namun juga sering mengikuti seminar tentang seni dan kesusastraan atas undangan pemerintah AS di Harvard University.

Sebenarnya, bakat seni dari WS Rendra sudah tampak saat ia masih SMP. Ketika itu, ia sering ikut mengisi acara sekolah dengan mementaskan drama, puisi serta cerita pendek. Rendra sering mementaskan drama hasil karyanya. Drama pertama yang ia pentaskan di SMP berjudul Kaki Palsu. Ia juga kerap mendapatkan penghargaan , salah satunya adalah saat SMA  WS Rendra menang sebagai juara pertama dari Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Yogyakarta dalam dramanya yang berjudul Orang-Orang di Tikungan Jalan

Yang paling menonjol adalah bakatnya dalam membacakan puisi. Puisi-puisi WS Rendra pun kemudian dipublikasikan di majalah setempat, waktu itu adalah majalah siasat. Awal kali ia menerbitkan puisisnya di majalah adalah saat tahun 1952, setelah itu hampir rutin tiap terbit majalah, puisinya selalu ikut menyemarakkan halaman majalah – majalah lokal tahun 60-an dan 70-an. Beberapa puisi WS Rendra yang tekenal adalah Kisah, Seni, Basis, Konfrontasi, dan Siasat Baru.

Setelah menang dalam berbagai ajang seni dan drama serta puisi, WS Rendra semakin semangat menghasilkan karya-karya baru. Karya-karyanya tak hanya terkenal di dalam negeri, namun juga di manca negara dengan diterjemahkannya karya-karya beliau dalam bahasa asing seperti bahasa Inggris, bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Jepang dan bahasa India.

Untuk lebih memfasilitasi dirinya dalam berkarya serta menularkan kejeniusannya dalam bidang seni drama dan puisi, maka pada tahun 1967 WS Rendra mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta dan Bengkel Teater Rendra di Depok.

Kisah Cinta dan Muallaf-nya WS Rendra


WS Rendra - Sang Burung Merak

Pada umur 24 tahun, WS Rendra melabuhkan hatinya pada seorang wanita bernama Sunarti Suwandi yang kemudian memberinya lima orang anak yang bernama Teddy Satya Nugraha, Andreas Wahyu Wahyana, Daniel Seta, Samuel Musa, dan Klara Sinta.

Setelah menikah, WS Rendra bukannya menutup hati, ia malah kepincut dengan salah satu muridnya di Bengkel Teater yang bernama Bendoro Raden Ayu Sitoresmi Prabuningrat yaitu putri Keraton Yogyakarta yang sering maindan belajar di teater Rendra. Jeng Sito adalah panggilan akrabnya. Jeng Sito sering berbaur dalam rumah tangga WS Rendra – Sunarti dengan ikut memandikan dan menyuapi anak-anak Rendra. Dari sinilah kedekatan itu terjalin. Bahkan istri Rendra, Sunarti, mendukung dan ikut melamarkan Jeng Sito untuk menjadi istri kedua WS Rendra. Namun ayahanda Sitoresmi keberatan karena perbedaan agama. Rendra Katolik sedang Sitoresmi Islam.

WS Rendra pun membuat kejutan dengan bersedia mengucapkan dua kalimat syahadat di hari pernikahannya dengan Sitoresmi pada tanggal 12 Agustsu 1970 dan dua rekannya yaitu Taufiq Ismail dan Rosidi sebagai saksinya.

Menjadi Muallafnya Rendra, membuat publik melontarkan komentar yang bernada sinis. Publik banyak yang mempertanyakan ketlusan niat Rendra memeluk Islam, banyak yang menganggap itu hanyalah sensasi Rendra agar dibolehkan poligami. Menanggapi hal itu, WS Rendra mengungkapkan bahwa dirinya tertarik Islam sudah cukup lama yaitu ketika melakukan persiapan pementasan Kasidah Barzanji, beberapa bulan sebelum dirinya menikah dengan Jeng Sito. 

Menurut Rendra, Islam telah berhasil menjawab kegalauan dirinya akan hakekat Tuhan. “Saya bisa langsung beribadah kepada Allah tanpa memerlukan pertolongan orang lain. Sehingga saya merasa hak individu saya dihargai,” begitu katanya. Menurutnya lagi Allah lebih dekat dari urat leher seseorang, jadi jika ingin berdoa tak perlu perantara. 

Terlepas dari pro kontra ke-Muallaf-an Rendra, tudingan terhadapnya tentang publik figur yang haus publisitas dan gemar popularitas terus menuju padanya. Terlebih model rumah tangganya yang meletakkan dua istri dalam satu atap. 

Ditengah maraknya tudingan miring akan dirinya dan model rumah tangganya, Rendra kedatangan tamu dari Australia. Ketika Rendra menemani tamunya yang dari Australia untuk berkeliling ke Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta, Rendra melihat seekor merak jantan yang lagi berjalan dengan diapit dua betinanya. Melihat itu, Rendra langusung berseru dengan tertawa terbahak-bahak Itu Rendra! Itu Rendra!. Mulai saat itulah julukan Si Burung Merak melekat pada dirinya.

Dari pernikahannya dengan Sitoresmi, Rendra dikaruniai empat anak yaitu Yonas Salya, Sarah Drupadi, Naomi Srikandi, dan Rachel Saraswati.

Rendra ternyata tak puas hanya dengan dua istri, naluri kejantanannya bertingkah lagi dengan menikahi seorang gadis bernama Ken Zuraida, akan tetapi pernikahan ketiganya ini harus dibayar mahal dengan mengorbankan dua istri terdahulunya yaitu Sitoresmi dan Sunarti. WS Rendra harus rela menceraikan dua istrinya ini pada tahun 1979 karena tak menyetujui Rendra memiliki istri ketiga. Dari pernikahannya yang ketiga, Rendra mendapat dua anak yaitu Isaias Sadewa dan Maryam Supraba.

Festival, Penghargaan dan Karya WS Rendra


Gaya WS Rendra Membawakan Karya
Yah itulah WS Rendra dengan segala kelebihan prestasi dan kontroversi kehidupannya. Namun tentu kita patut mengacungi jempol untuk berbagai prestasi dan penghargaan yang berhasil digondolnya seperti sebagai berikut :

·         Hadiah Pertama Sayembara Penulisan Drama dari Bagian Kesenian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , Yogyakarta (1954) 
·         Hadiah Sastra Nasional BMKN (1956)
·         Anugerah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia (1970).
·         Hadiah Akademi Jakarta (1975)
·         Hadiah Yayasan Buku Utama, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1976) 
·         Penghargaan Adam Malik (1989)
·         The S.E.A. Write Award (1996) dan 
·         Penghargaan Achmad Bakri (2006)

Selain itu, WS Rendra juga sering melakukan pementasan drama dan puisi serta aktif mengikuti berbagai festival seni dan sastra di luar negeri seperti : 

·         The Rotterdam International Poetry Festival (1971 dan 1979), 
·         The Valmiki International Poetry Festival, New Delhi (1985), 
·         Berliner Horizonte Festival, Berlin (1985), 
·         The First New York Festival Of the Arts (1988), 
·         Spoleto Festival, Melbourne, Vagarth World Poetry Festival, Bhopal (1989), 
·         World Poetry Festival, Kuala Lumpur (1992), dan 
·         Tokyo Festival (1995)

Berikut ini adalah Karya Sajak/Puisi W.S. Rendra

Jangan Takut Ibu
Balada Orang-Orang Tercinta (Kumpulan sajak)
Empat Kumpulan Sajak
Rick dari Corona
Potret Pembangunan Dalam Puisi
Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta!
Nyanyian Angsa
Pesan Pencopet kepada Pacarnya
Rendra: Ballads and Blues Poem (terjemahan)
Perjuangan Suku Naga
Blues untuk Bonnie
Pamphleten van een Dichter
State of Emergency
Sajak Seorang Tua tentang Bandung Lautan Api
Mencari Bapak
Rumpun Alang-alang
Surat Cinta
Sajak Rajawali
Sajak Seonggok Jagung

WS Rendra Meninggal

 

Pada pertengahan tahun 2009, WS Rendra menderita sakit jantung koroner dan harus menjalani perawatan intensif di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara. Setelah satu bulan , penyakitnya semakin menggerogoti tubuhnya dan akhirnya sang penyair besar Indonesia WS Rendra menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit itu juga pada 7 Ogos 2009 tepat jam 22.15 WIB di usianya yang ke 74 tahun.

Jenazah WS Rendra kemudian dikebumikan di kompleks Bengkel Teater, Cipayung-Citayam, Depok selepas shalat jum’at. Makamnya tak jauh dari makam Mbah Surip yaitu penyanyi reggae Indonesia yang terkenal dengann lagu fenomenalnya “Tak Gendong” yang telah berpulang seminggu sebelumnya. Mbah Surip dan WS Rendra memang bersahabat.

Itulah biografi WS Rendra, sang sastrawan Indonesia yang dijuluki Burung Merak. Terlepas dari kurang lebihnya seorang WS Rendra adalah tetap manusia biasa. Sebagaimana peribahasa Tak Ada Gading Yang Tak Retak. Semoga kita bisa meneladani hal-hal positifnya dan tidak meniru hal-hal negatifnya.



Perkembangan Vegetatif Dan Generatif


Ø Vegetatif
 Perkembangbiakan vegetatif adalah cara perkembangbiakan makhluk hidup yang terjadi tanpa melalui perkawinan. Perkawinan adalah peristiwa bertemunya sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina. Keberhasilan pembibitan sangat dipengaruhi oleh kecocokan metode, kondisi lingkungan, dan jenis tanaman. Perbanyakan tanaman secara vegetatif sangat penting artinya untuk pengembangan klon dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kegiatan pemuliaan pohon karena, karanannya yang sangat besar dalam meningkatkan perolehan genetik bandingkan dengan benih hasil, penyerbukan alam (Shelbourne, 1992 dan Rimbawanto, 2000).
Tujuan Perkembangan dan Perbanyakan Vegetatif
1. Untuk menghasilkan anakan yang berkualitas
2. Untuk memperoleh anakan yang seragam
3. Untuk mendapatkan produksi lebih cepat
Metode dalam perkembangan vegetatif
Terdapat beberapa teknik pembiakan vegetatif yang banyak diterapkan untuk menghasilkan bibit pada jenis-jenis tanaman.Penerapan teknik-teknik tersebut tergantung pada tujuan penanaman dan kemampuan masing-masing jenis untuk diperbanyak secara vegetatif (Hartmann et al., 1990). perkembangbiakan vegetatif ada 2 macam yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan
1. Keuntungan Vegetatif :
1. Sifat tumbuhan baru sama persis dengan sifat tumbuhan induknya. Jika tumbuhan induk merupakan tumbuhan unggul, maka tumbuhan baru pun akan bersifat unggul.
2. Waktu tumbuhnya cepat sehingga lebih cepat memberikan hasil jika dibandingkan dengan ditanam dengan bijinya.
3. Dapat melestarikan bahan heterosigus tanpa perubahan.
4. Pembiakan vegetatif bisa lebih mudah dan lebih cepat daripada perbanyakan dengan biji, karena masalah dormansi biji yang harus diatasi dulu.
5.  Masa juvenil dapat lebih diperpendek.
6. Dapat diterapkan pada tanaman tanaman yang tidak menghasilkan biji, atau menghasilkan biji tapi steril, seperti pisang, jeruk dan anggur
7. Memanfaatkan potensi variasi secara genetik total untuk meningkatkan produksi, yakni dengan penerapan teknik pembiakan vegetatif kinerja genotif yang baik dari induknya akan dapat diulangi secara konsisten pada keturunannya.
8. Cara untuk perbanyakan tanaman hasil persilangan yang memiliki pertumbuhan sangat baik atau luar biasa.
9.  Mengatasi kekurangan benih untuk memproduksi bibit di persemaian.
10. Kemudahan dalam perbanyakan, dapat dilakukan dengan penerapan teknologi yang murni serta pelaksanaannya bisa dilakukan secara kontinu.
11. Sifat tanaman baru akan sama persis dengan induknya
12. Lebih cepat berproduksi

kerugian Vegetatif :

1. Tanaman yang berasal dari stek ataupun mencangkok umumnya mempunyai sistem perakaran yang kurang kuat.
2. Perkembangbiakan secara vegetatif dapat menghasilkan sedikit keturunan.
3. Bila tanaman hasil reproduksi vegetatif dipotong ranting-rantingnya maka dapat menyebabkan menurun pertumbuhannya.
4. Lebih sulit dikerjakan dan memerlukan bahan- bahan lain.

Beberapa metode dalam perkembangan vegetatif, yakni:
 • Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan tumbuhan dengan tidak menanam biji/buahnya tanpa penyerbukan atau secara tak kawin. Pada perkembangbiakan secara vegetatif alami, makhluk hidup baru terbentuk tanpa bantuan manusia. Contoh :
a) Membelah diri atau pembelahan biner
Perkembangbiakan dengan membelah diri adalah satu sel induk membelah menjadi dua atau lebih sel anak. Setiap sel anak tumbuh menjadi individu baru. Sel anak sama dengan sel induk. Contohnya adalah pembelahan biner pada ganggang biru.
b) Spora
Individu baru terbentuk dari spora yang dihasilkan oleh induknya. Tiap spora bisa tumbuh menjadi individu baru. Perkembangbiakan dengan spora terjadi pada alga, jamur, lumut, dan paku-pakuan. Pada Tumbuhan paku mempunyai bentuk daun yang indah. Sporangium pada tumbuhan paku terdapat pada bagian bawah daun. Jika daun dibalik, maka kita dapat melihat kotak spora bagian tepi daun. Dan untuk jamur pada tempe, sporangium terletak pada ujung hifa yang menggembung.
c) Stolon atau Geragih
Stolon adalah cabang yang tumbuh mendatar di atas permukaan tanah, Di sepanjang stolon dapat tumbuh tunas adventisia (liar), dan masing-masing tunas ini dapat menjadi anakan tanaman. Contoh tumbuhan bergeragih dibawah permukaan tanah adalah rumput teki(cyperus rotundus) dan rumput pantai (spinifex sp)
Geragih adalah batang yang tumbuh mendatar diatas permukaan tanah. Geragih merupakan batang yang menjalar diatas permukaan tanah dan apabila batang tersebut tertimbun tanah akan tumbuh menjadi tanaman baru. Tunas pada buku-buku batang dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Ujung geragih yang menyentuh tanah akan membelok keatas. Pada bagian bawah geragih muncul akar serabut, walaupun tetap berhubungan dengan induknya, namun tumbuhan baru itu tidak bergantung pada induknya.Contoh tanaman geragih diatas permukaan tanah yaitu pegagan (centella asiatica), arbei, dan semanggi
d) Umbi
Umbi adalah bagian tanaman yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Umbi dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
(1) Umbi akar adalah akar yang tumbuh membesar dan beberapa tempat pada umbi tersebut terdapat calon tunas yang dapat tumbuh menjadi individu baru. Contoh: ubi.
(2) Umbi batang adalah batang yang tumbuh membesar. Contoh: wortel, lobak, dan bit.
(3) Umbi lapis merupakan modifikasi dari pelepah daun yang tersusun rapat membentuk umbi. Pada setiap ketiak lapisan terdapat calon tunas. Bagian dasar umbi yang berbentuk cakram merupakan modifikasi dari batang. Contoh: bawang merah, bawang putih, dan bawang bombay.
 e) Rimpang atau akar tinggal
Akar tinggal disebut juga rhizoma, yaitu batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah.  Akar tinggal adalah bagian batang yang tumbuh mendatar didalam tanah dan menyerupai akar. Batang-batang beruas-ruas dan disetiap ruas dapat tumbuh tunas. Jika kita memotongnya dengan menyertakan ruasnya, kemudian kita tanam, potongan batang tersebut menjadi individu baru. Diruas akan tumbuh tunas dan semakin lama semakin besar
• Akar tinggal mempunyai cirri-ciri
 1. bentuk seperti akar, tetapi berbuku-buku seperti batang 
 2. pada setiap buku/ruas terdapat daun yang berubah menjadi sisik
 3. di setiap ketiak sisik terdapat mata tunas
Jika ujung rizoma atau tunas ketiak tumbuh menjadi tumbuhan baru, maka tumbuha tersebut tetap bergabung dengan tumbuhan induk dan membentuk rumpun. Contoh tumbuhan rizoma lengkuas (alpina officinarum), jahe (zingiber officinale), kunyit ( curcuma domestica), kencur (kaempferia galangal), temulawak, dan lidah mertua (sansivera sp)
f) Tunas
Tunas adalah tumbuhan yang tumbuh dari batang yang berada di dalam tanah. Umumnya, individu baru tumbuh tidak jauh dari induknya sehingga tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas membentuk rumpun. Contoh: pisang, bambu, dan tebu. 
 g) Tunas adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuhnya tidak pada batang, misalnya di daun. Contoh: cocor bebek, cemara, dan sukun. Contoh tunas adventif pada akar adalah kersen (muntingia calabura), sukun (arthocarpus communis), kesemek (dyospiros knaki), jambu biji (psidium guavajava) dan cemara
• Perkembangbiakan vegetatif buatan adalah perkembangbiakan yang terbentuk melalui bantuan manusia, seprti contoh : 
A. Mencangkok (air layering)

 
Mencangkok merupakan teknik yang dlakukan untuk mendapatkan anakan sebagai bahan tanaman dalam pembangunan bank klon, kebun benih klon, kebun persilangan karena dengan teknik ini bersifat dewasa sehingga lebih cepat berbunga dan berbuah.
Cangkok sangat cocok dilakukan pada tanaman buah-buahan yang batangnya berkayu, seperti mangga, jeruk, jambu biji, belimbing manis, lengkeng, serta tanaman hias seperti bugenvil, mawar, dan kemuning (Redaksi AgroMedia, 2008).
Pencangkokan dilakukan dengan cara menyayat dan mengupas kulit sekekeliling batang, lebar sayatan tergantung dengan jenis tanaman yang dicangkok. Penyayatan dilakukan sedemikian rupa sehingga lapisan kambiumnya dapat dihilangkan (dengan cara dikikis). Setelah luka yang dibuat cukup kering, Rootone-F diberikan sebagai perlakuan agar bahan cangkokan cepat berakar.Media yang digunakan terdiri dari tanah dan kompos kemudian dibalut dengan sabut kelapa atau plastik.Bila batang diatas sayatan telah menghasilkan sistem perakaran yang bagus, batang dapat dipotong dan bisa langsung dipindah tanamkan.
Menurut Rochiman dan Harjadi (1973), hal yang erlu di perhatikan dalam pencangkokan tanaman adalah: 
(1) waktu mencangkok, sebaiknya dilakukan pada musim hujan agar tidak melakukan penyiraman berulang-ulang. 
(2) Memilih batang cangkok, pohon induk yang digunakan adalah yang umumnya tidak terlalu tua atau terlalu muda, sehat, kuat dan subur serta banyak dan baik buahnya.
(3) pemeliharaan cangkokan, pemeliharan sudah dikatakan cukup apabila media cangkokan cukup lembab sepanjang waktu.
Keunggulan cangkok adalah mudah dlakukan, dan tingkat keberhasilannya tinggi. Selain itu, tanaman yang dihasilkan dapat pohon mewarisi 100% sifat induknya.namun, tanaman hasil cangkok juga memiliki kelemahan, yaitu percabangannya tidak lebat dan tidak kompak, serta produktivitas buahnya terbatas.
Keuntungan Cangkok adalah:
   Kita bisa memperoleh tanaman yang berbuah lebih cepat dari seharusnya.
  Mutu produksi yang diperoleh sama dengan tanaman induknya.
 Kekurangannya Cangkok adalah:
 -  Tanaman hasil cangkokan hanya memiliki akar serabut, sehingga lebih mudah tumbang/roboh dibandingkan tanaman yang berasal
Ø Alat dan bahan
 1.      Satu buah pisau 
 2.      Tali plastik / tali bambu
 3.      Plastik transparan / sabut kelapa / ijuk 
 4.      Tanah yang agak basah dan subur 

Ø Cara kerja 
 1.      Carilah dahan yang tidak terlalu besar atau terlalu kecil 
 2.      Ukurlah dari batang pohon paling sedikit 10 cm 
 3.      Kupaslah kulit dahan yang akan dicangkok sekelilingnya dengan panjang kupasan ± 5 cm 
 4.      Setelah selesai dikupas, keriklah lendir / kambium dengan perlahan agar kering.
 5.      Tutuplah hasil kupasan dengan tanah 
 6.      Selanjutnya, bungkuslah tanah dengan plastik, lalu ikat kedua ujungnya agar tanah tidak jatuh. 
 Setelah pekerjaanmu selesai, paling sedikit seminggu sekali kamu lihat dan teliti cangkokanmu. Apabila kering, segera disiram dengan membuka tali pengikat bagian atas cangkokan.  Setelah dua atau tiga minggu, akan tumbuh pada bagian yang dibungkus tanah. Jika akarnya sudah cukup, segera potong cangkokanmu dan tanam di tanah yang subur.ari biji.


B. Stek
            
    
Keberhasilan dengan cara stek ditandai oleh terjadinya regenerasi akar dan pucuk pada bahan stek sehingga menjadi tanaman baru yang true to name atau true to type. Regenerasi akar dan pucuk dipengaruhi oleh faktor intern yaitu dari tanaman itu sendiri dan ekstern yaitu dari lingkungan sekitar.Salah satu faktor intern yang mempengaruhi regenerasi akar dan pucuk adalah fitohormon yang berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh.Faktor intern yang paling penting dalam mempengaruhi regenerasi akar dan pucuk pada stek adalah faktor genetik.Jenis tanaman yang berbeda mempunyai regenerasi yang berbeda pula. Untuk menunjang keberhasilan perbanyakan tanaman dengan cara stek, tanaman sumber seharusnya memiliki sifat-sifat unggul serta tidak terkena hama dan penyakit. Selain itu, manipulasi terhadap kondisi lingkungan dan status fisiologi tanaman sumber juga penting dilakukan agar tingkat keberhasilan stek tinggi. Kondisi lingkungan dan status fisiologi yang penting bagi tanaman sumber diantaranya:
a. Status air. Stek lebih baik diambil pada pagi hari dimana bahan stek dalam keadaan turgid.
b. Temperatur. Tanaman stek lebih baik ditumbuhkan pada suhu 12°C hingga 27°C.
c. Cahaya. Durasi dan intensitas cahaya yang dibutuhkan tanaman sumber tergantung pada jenis tanaman, sehingga tanaman sumber seharusnya ditumbuhkan pada kondisi cahaya yang tepat.
d. Kandungan karbohidrat. Untuk meningkatkan kandungan karbohidrat bahan stek yang masih ada pada tanaman sumber bisa dilakukan pengeratan untuk menghalangi translokasi karbohidrat. Pengeratan juga berfungsi menghalangi translokasi hormon dan substansi lain yang mungkin penting bagi pengakaran. Sehingga terjadi akumulasi zat-zat tersebut pada bahan stek.Karbohidrat digunakan dalam pengakaran untuk membangun kompleks makromolekul.Elemen struktural dan sebagai sumber energi. Walaupun kandungan karbohidrat dalam bahan stek tinggi, tetapi jika rasio C/N rendah maka inisiasi akar juga akan terhambat karena unsur N berkorelasi negatif dengan pengakaran stek (Hartmann et al., 1997).
Faktor lingkungkan tumbuh stek yang cocok sangat berpengaruh pada terjadinya regenerasi akar dan pucuk. Lingkungan tumbuh atau media pengakaran seharusnya kondusif untuk regerasi akar yaitu cukup lembab, evapotranspirasi rendah, sistem drainase dan aerasi baik, suhu tidak terlalu dingin atau panas, tidak terkena cahaya penuh, dan bebas dari hama atau penyakit.
Ada beberapa Teknik dalam metode stek, yaitu:
1. Stek batang
Stek batang dilakukan dengan cara diambil dari batang atau cabang pohon induk. Beberapa tanaman yang bisa di perbanyak dengan teknik ini diantaranya kedondong, jambu air, jeruk, bougenvil, kembang sepatu, mawar, dan melati.
Kadang-kadang stek batang yang ditanam sulit mengeluarkan akar sehingga perlu diberi perlakuan khusus (Redaksi AgroMedia, 2008). Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk merangsang pertumbuhan akar;
a. Mengerat Batang
Pengeratan dilakukan agar cabang yang distek memiliki kandungan karbohidrat dan auksin yang cukup untuk membentuk akar.Pengeratan dilakukan 1-2 bulan sebelum cabang dipotong.
b. Mengetiolasi Batang
Etiolasi dilakukan dengan cara membungkus bagian cabang stek dengan kertas, plastik atau kain. Warna pembungkus sebaiknya hitam agar cahaya matahari tidak dapat menembus kulit cabang yang dibungkus sehingga zat klorofil hilang dan zat auksin berkumpul.
c. Menggunakan Hormon Tumbuh
Secara alami tanaman menghasilkan hormon tumbuh sendiri, yaitu auxin.Hormon auxin yang dapat digunakan berupa IBA, IAA, atau NAA.
2. Stek pucuk (leafy cuttings)
Stek pucuk adalah metode perbanyakan vegetatif secara makro dengan menumbuhkan terlebih dahulu tunas-tunas axilar pada media persemaian sampai berakar sebelum dipindahkan ke lapangan
Dalam perkembangannya teknik ini dilakukan dengan menggunakan matei yang berukuran kecil sehingga dikenal mini cuttings dan micro cuttings seperti telah dikembangkan secara komersial untuk jenis Eucalyptus spp di brazil.
3. Stek akar
Umunya bahan stek akar yang diambil adalah akar sekunder yang terbuka dan telah menumbuhkan tunas baru serta potongan akar sekunder. Cara yang dilakukan adalah dengan menggali dan memotong bagian akar sekunder. Apabila bahan stek yang diambil berasal dari bagian akar yang telah menumbuhkan tunas yaitu dengan cara menggali tanah sekitar tegakan,setelah terubusan akar terlihat baru dilakukan pemotongan bagian akar dengan menyisakan sebagian akar dan sebagian akar, sehingga berbentuk stump yang siap ditanam dalam polybag.
4. Stek Daun
Bahan awal perbanyakan yang dapat digunakan untuk stek daun berupa lembaran daun. Bahan awal stek daun tidak akan menjadi bagian dari tanaman baru. Penggunaan bahan yang mengandung kimera peiklinal dihindari agar tanaman-tanaman baru yang dihasilkan bersifat type to type (Hartmann et al., 1997).
Akar dan tunas baru pada stek daun berasal dari jaringan meristem primer atau meristem skunder. Masalah pada stek daun umumnya adalah pembentukan tunas-tunas adventif, bukan akar adventif.Pembentukan akar adventif pada daun lebih mudah dibanding pembentukan tunas-tunas adventif.
Secara teknis stek daun dilakukan dengan cara memotong daun dengan panjan 7,5-10 cm atau memotong daun beserta petiolnya kemudian ditanam pada media (Hartmann et al., 1997).
5. Stek Umbi
Pada stek umbi, bahan yang digunakan adalah umbi batang, umbi akar, umbi sisik dan lain-lain.Sebagai bahan perbanyakan, umbi dapat digunakan utuh atau dipotong-potong dengan syarat setiap potongannya mengandung calon tunas.Untuk menghindari busuk pasa setiap potongan umbi, maka umbi perlu dierandap bakterisida dan fungisida.
Ø Cara kerja : yang lazim digunakan adalah perbanyakan dengan cara setek batang dari batang panenan sebelumnya. Setek yang baik diambil dari batang bagian tengah tanaman agar matanya tidak terlalu tua maupun tidak terlalu tua. Batang yang baik berdiameter 2-3 cm. Pemotongan batang stek dapat dilakukan dengan menggunakan pisau atau sabit yang tajam dan steril. Jangan memakai gergaji untuk memotongnya karena gesekan gergaji akan menimbulkan panas yang akan merusak bagian pangkal dari batang. Potongan batang untuk setek yang baik adala 3-4 ruas mata atau 15-20 cm. Bagian bawah dari batang stek dipotong miring dengan maksud untuk menambah dan memperluas daerah perakaran. Kemudian tanam pada tanah dan siramlah.
Keutungan Stek:
Tak terkendala musim/waktu 
Individu baru mempunyai umur yang sama dengan induknya sehingga cepat berbuahah
Individu baru mempunyai sifat yang sama dengan induknya
Bisa memperbanyak secara kontinyu
Kerugian Stek
Lebih Rumit dibandingkan dengan biji
Harus memiliki Pohon Induk  
Lebih mahal dibandingkan biji
Perakaran lebih lemah dibandingkan biji

C. Menempel (okulasi)

 
Perbanyakan tanaman dengan cara okulasi paling banyak dilakukan dalam perkebunan terutama pada perkebunan karet dan kakao. 
Keuntungan Okulasi:
(1) Dengan cara diokulasi dapat diperoleh tanaman yang dengan produktifitas yang tinggi.
(2) Pertumbuhan tanaman yang seragam.
(3) Penyiapan benih relatif singkat.
(4) Pada musim gugur daun pada tanaman karet daun yang gugur dari satu klon agar serentak pada waktu tertentu, dengan demikian akan memudahkan pengendalian penyakit Oidium hevea bila terjadi. 
Kerugian Okulasi :
 (1) Terkadang suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya keserasian antara batang bawah dengan batang atas (entres)
(2) perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini.
(3) Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi kemngkinan gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat besar.
Syarat tanaman dapat diokulasi yaitu :
(1) Tanaman tidak sedang Flush (sedang tumbuh daun baru)
(2) Antara batang atas dan batang bawah harus memiliki umur yang sama.
(3) Tanaman harus masih dalam satu family atau satu genus.
(4) Umur tanaman antara batang atas dan batang bawah sama.
(5) Pada klon yang dijadikan batang bawah memiliki perakaran yang kuat/kokoh, tidak mudah terserang penyakit terutama penyakit akar, mimiliki biji/buah yang banyak yang nantinya disemai untuk dijadikan batang bawah, umur tanaman induk pohon batang bawah yang biji/buahnya akan dijadikan benih untuk batang bawah minimal 15 tahun, memiliki pertumbuhan yang cepat.
(6) Pada klon yang akan dijadika batang atas atau entres tanaman harus memiliki produksi yang unggul, dan memiliki pertumbuhan yang cepat, dan tahan terhadap penyakit.

D. Penyambungan (grafiting)
Grafiting adalah seni penyambungan 2 jaringan tanaman hidup sedemikian rupa sehingga keduanya bergabung dan tumbuh serta berkembang sebagai satu tanaman gabungan.Teknik apapun yang memenuhi kriteria ini dapat digolongkan sebagai metode grafiting.
Perbanyakan secara grafiting merupakan teknik perbanyakan yang mahal karena memelukan banyak tegana terlatih dan waktu. Teknik ini dipilh dengan pertimbangan untuk memperbanyak tanaman yang tidak bisa atau sukar diperbanyak dengan cara stek, rundukan, pemisahan atau dengan cangkok. Menurut Ashari (1995), banyak jenis tanaman yang sukar untuk diperbanyak dengan cara-cara tersebut. Tetapi mudah dilakukan denga penyambungan.Misalnya pada belimbing, mangga, manggis jeruk dan durian.
Penyambungan dilakukan dengan cara menyambungkan scion berupa bagian pucuk atau tunas dari tajuk pohon pius pada tanaman batang bawah yang telah disediakan. Cara ini banyak dilakukan pada singkong dan buah-buahan.Mula-mula biji disemaikan.Setelah tumbuh lalu disambung dengan ranting/cabang dari pohon sejenis yang buahnya baik.Kemiringan potongan kurang lebih 45°.Diameter batang atas harus sesuai dengan diameter batang bawah.Kedua sambungan itu diikat dengan kuat.Diusahakan agar tidak terjadi infeksi. Buah yang dihasilkannya akan sama dengan buah yang dihasilkan pohon asalnya.
Alasan lain melakukan grafiting menurut Hartmann (1997), yaitu: 
(1) untuk memperoleh keuntungan dari batang bawah tertentu, seperti perakaran kuat, toleran terhadap lingkungan tertentu.
(2) mengubah kultivar dari tanaman yang telah berproduksi, yang disebut top working.
(3) mempercepat kematangan reproduktif dan produksi buah lebih awal. 
(4) mempercepat pertumbuhan tanaman dan mengurangi waktu produksi.
(5) mendapatkan bentuk pertanaman khusus.
(6) memperbaikin kerusakan tanaman. 
Aplikasi grafiting juga dapat dilakukan untuk membuat satu tanaman dengan jenis yang berbeda-beda, untuk mengatasi masalah polinasi dalam kasus self-incompability atau tanaman berumah dua (Ashari, 1995).
Mengenten (menyambung/kopulasi)
Pada dasarnya menyambung sama dengan menempel. Cara ini banyak dilakukan pada singkong dan buah-buahan. Mula-mula biji disemaikan. Setelah tumbuh lalu disambung dengan ranting/cabang dari pohon sejenis yang buahnya baik. Kemiringan potongan ± 45°. Diameter batang atas harus sesuai dengan diameter batang bawah. Kedua sambungan itu diikat dengan kuat. Diusahakan agar tidak terjadi infeksi. Buah yang dihasilkannya akan sama dengan buah yang dihasilkan pohon asalnya.
Cara mengenten tanaman 
 
Alat dan bahan 
1.    Pisau 
2.    Tali plastic 
3.    Dua jenis tumbuhan 
4.    Kertas Koran bekas / kantong semen 
 
Cara kerja 

1. Carilah tumbuhan yang telah tumbuh subur. Batang bawah berdiameter lebih besar daripada batang atas
2. Carilah tumbuhan kedua yang siap diambil tunasnya
3. Gunakan pisau steril dan tajam untuk memotong tunas / pucuk tanaman yang kedua dengan panjang ± 5cm, bentuklah ujung tunas yang dipotong menyerong kiri-kanan (bentuk V terbalik) agar dapat diselipkan secara tepat pada batang bawah..
4. Potonglah pula tunas tanaman yang akan ditempel, ujung yang akan ditempel (calon batang bawah) dipotong berbentuk huruf v
5. Ikatlah tempelan tadi dengan tali raffia, hati-hati janngan sampai tunasnya patah.
6. Bungkuslah sambungan tadi dengan kertas untuk menghindari sinar matahari langsung, usahakan sambungan jangan terkena air dan bagian tengahnya longgar agar tunas tidak terganggu. 
7. Untuk mengurangi penguapan dan mempercepat tumbuhnya tunas, sisakan 2-4 helai daun pada batas atas; dan potong daun tersebut menjadi setengahnya atau pangkas semua daun.
8. Setelah kira-kira dua minggu kemudian periksalah. Apabila daun tampak segar berarti mnegenten berhasil. Apabila daun layu atau membusuk berarti mengenten gagal dan perlu diulang kembali.
Keuntungan Mengenten
Tanaman dapat berproduksi lebih cepat, 
Hasil produksi dapat sesuai dengan keinginan tergantung batang atas yang digunakan.

Kerugian mengenten
Pada saat menyembung, ukuran kedua batang harus sama, karena kambium pada kedua batang harus bertemu dengan tepat. Bila tidak, proses mengenten akan gagal.
Jenis pohon yang bisa disambung jumlahnya terbatas, karena harus pohon yang sekeluarga.


E. Merunduk ('layering') 

 
metode pembiakan vegetatif tanaman dengan cara melengkungkan cabang tanaman hingga masuk ke dalam (atau ditimbun) tanah sampai terbentuk akar. Setelah itu, cabang yang telah berakar tersebut dipotong dari pohon induknya.
 Cara Kerja :
1. Pilih batang tanaman yang sudah tua, kuat dan panjang.
2. Kerat bagian kulit batangnya seperti pada mencangkok.
3. Bengkokkan batang tanaman dengan sedikit dari bagian tengahnya menyentuh tanah.
4. Tahan batang tanaman tadi dengan cara mengubur bagian batang yang menyentuh tanah dan diatasya diberi pemberat.
5. Biarkan selama beberapa hari sambil menyiram gundukan tanah tersebut setiap hari.
6. Setelah akar dari bagian tengah batang tadi muncul, pisahkan tanaman baru dari tanaman induk dengan memotong batang tanaman baru bagian bawah.
7. Tanaman baru siap dipindahkan ke media tanam.
·  Keuntungan merunduk :
- sifat buah/bunga sama dengan induknya, dapat menghasilkan individu baru dengan cepat.
- Tingkat keberhasilan tinggi.
·  Kerugian merunduk :
- Tidak banyak bibit yang dihasilkan.
- hanya bisa dilakukan pada tanaman yang dahannya elastis dan cukup dekat dengan permukaan tanah, tidak dapat dilakukan pada tanaman yang relatif besar.
Ø Generatif
  Generatif adalah proses pembentukan individu baru yang diawali dengan perkawinan atau penyerbukan yaitu bertemunya sel kelamin jantan atau serbuk sari dengan sel kelamin betina atau putik.  Generatif: organisme yang berkembang biak secara seksual ( melakukan pembuahan ).  contoh: kelapa,mangga,jeruk,jambu,dll

Keuntungan Generatif :
-. Sistem perakaran lebih kuat
-. lebih mudah di perbanyak
-. jangka waktu berbuah lebih panjang

Kelemahan Generatif:
-. waktu untuk mulai berbuah lebih lama
-. sifat turunan tidak sama dengan induk
-. ada banyak jenis tanaman produksi benihnya sedikit atau benihnya sulit untuk berkecambah